Jumat, 04 Mei 2012

Bapak tua mengejek Ustadz Hidayat Nur Wahid

Bapak itu dengan bangga mengatakan bahwa Ustadz Hidayat Nur Wahid berbicara seperti sedang ceramah dan bernada bahwa Ustadz Hidayat Nur Wahid tidak pantas memimpin DKI Jakarta.

Sang bapak tidak menyadari ucapan yang dilontarkannya. Dia tidak mengetahui bahwa dia berbeda level dengan dia. Ustadz Hidayat merupakan seorang tokoh nasional yang sangat dihormati di Indonesia dan diluar negeri.

Mungkin dia tidak mengetahui bahwa seratus lima puluh ribu orang yang berasal dari berbagai agama berada dibawah komando Ustadz Hidayat pada saat demo membela Palestina dan tidak terjadi kerusuhan.

Bapak tersebut juga tidak menyadari bahwa Ketua DPR RI, Marzuki Ali, terpilih menjadi Presiden Parliamentary Union of the OIC Members States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Konferensi Islam dikarenakan komunikasi yang sangat baik yang dilakukan oleh Ustadz Hidayat Nur Wahid.

Bapak tersebut juga tidak mengetahui bahwa Ustadz Hidayat sangat disegani oleh pejabat di negara lain sehingga pada saat ada ketegangan pada kongres Parliamentary Union of OIC Member States di Palembang bulan Januari yang lalu, bisa selesai berkat komunikasi dan diskusi yang dilakukan oleh Ustadz Hidayat Nur Wahid.

Selain itu, sang Bapak juga tidak mengetahui bahwa Ulama Dunia sekaliber DR. Yusuf Qordhowi sangat mengagumi Ustadz Hidayat dengan ilmu agama yang dimiliki Ustadz Hidayat dan juga kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh Ustadz Hidayat Nur Wahid.

Bapak tersebut tidak mengetahui bahwa Sang Presiden Amerika, Barack Obama berguru dengan Ustadz Hidayat Nur Wahid. Bahkan Obama memiliki keyakinan bahwa jika Indonesia dipimpin oleh Ustadz Hidayat Nur Wahid, Insya Allah akan menjadi negara yang adil, sejahtera, madani, bermartabat, serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Seperti yang telah aku duga sebelumnya, ternyata ada udang dibalik rempeyek. Negara ini terlalu banyak diisi oleh orang-orang yang banyak bacot yang tidak berbot, termasuk sang bapak. Jika agama tidak melarang untuk membuka aib orang lain dan ustadz Hidayat tidak memberikan nasehat untuk menjaga aib orang lain, maka nama mu sudah aku sebut dan akhirnya, engkau juga akan malu..

*teruntuk seorang Bapak.. inget umurr. jangan sok pakam, tapi ternyata :)

Kamis, 19 April 2012

P untuk Persatuan, bukan Perserikatan

Huruf P ( craftjr.com )
Judul diatas merupakan sebuah kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca komentar pada tulisan tentang sejarah Sriwijaya FC sesuai dengan yang saya ketahui. Sebenarnya, tulisan tersebut sudah lama dibuat, tetapi demi penyegaran informasi, akhirnya tulisan tersebut saya posting ke kompasiana.

Ternyata tulisan tersebut mengundang banyak sekali minat para pengunjung untuk membacanya dan juga memberikan komentar. Dari sekian banyak komentar tersebut, saya menilai bahwa sebagian besar komentar banyak yang tidak berbobot. Namun, ada juga komentar yang baik dan bersifat membangun. Komentar dari kompasianer (pengguna kompasiana) tersebut bertanya mengapa PS Palembang tidak kedengaran namanya dan mengapa PS Palembang tidak dibangkitkan kembali.

Komentar yang berupa saran tersebut memang layak ditanggapi dan sebaliknya saya pun menjawab bahwa memang pada saat ini progresifitas PS Palembang belum terlalu baik. Tapi setidaknya akan ada perbaikan yang dilsayakan oleh pengurus terpilih yang dilantik pada bulan september tahun 2011 yang lalu.

Saat ini, Romi Herton, Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) PSSI Kota Palembang sedang fokus kepada persiapan pemain usia dini dan juga pemain muda dalam membentuk menyiapkan tim PS Palembang.

"Dibandingkan klub profesional, saat ini kami memilih fokus menyiapkan PS Palembang muda dengan pemain asli dari Palembang untuk tim usia dibawah 13 tahun dan dibawah usia 18 tahun," jelas Romi Herton, Selasa (27/3/2012).

Selain dari komentar tersebut, komentar lainnya tidak saya tanggapin serius. Bahkan cenderung saya bolak-balik dan aku permainkan karena kalimat yang digunakan oleh mereka memang mengundang untuk dibolak-balikkan ataupun berpeluang untuk dipermainkan. Semua saya lakukan atas dasar senang-senang saja karena mereka juga berkomentar asal-asalan.

Tetapi, dari sekian banyak komentar pada tulisan tersebut, komentar tentang P adalah perserikatan, bukan persatuan, adalah sebuah komentar yang langsung menjadi penilaian dan sebuah kesimpulan mengenai yang terjadi selama ini.

Sebagai penikmat sepak bola, saya tidak memihak PSSI versi Djohar Arifin ataupun versi La Nyalla. Perasaan saya pribadi mengatakan bahwa saya tidak harus memihak salah satunya karena satu pihak merasa benar dan menyudutkan pihak lain. Begitu juga sebaliknya, pihak yang dituduh merasa benar dan kembali menuduh.

Saya tidak mau mengganggu orang yang memiliki prinsip mendukung ini ataupun mendukung itu. Saya hanya mendukung Sriwijaya FC dikarenakan saya merasa bahwa kehadiran Sriwijaya FC memberikan keuntungan bagi masyarakat Sumatera Selatan dan juga menjadikan hiburan baru yang mempersatukan semua masyarakat dari berbagai elemen dalam satu wadah kecintaan terhadap Sriwijaya FC.

Setiap tulisan yang saya buat, tidak mau menyudutkan pihak-pihak lain. Tulisan yang saya buat hanya tentang Sriwijaya FC, baik itu tentang serba-serbi pertandingan, hasil pertandingan, maupun informasi lainnya seputar Sriwijaya FC.

Kembali kepada judul, saya menilai bahwa masyarakat pecinta sepak bola tanah air Indonesia sudah terkotak-kotak. Mereka tidak bersatu, tidak ada persatuan lagi. Padahal, bagi mereka yang menjadikan pancasila sebagai asas yang penting untuk diterapkan, sila ketiga berbunyi Persatuan Indonesia. Persatuan Indonesia yang diartikan dengan semua rakyat Indonesia itu harus bersatu tanpa harus terkotak-kotak untuk mendukung ini ataupun mendukung itu.

Selain itu, Indonesia merupakan penduduk yang masyarakatnya lebih banyak beragama Islam. Pada ajaran Islam, terdapat ajaran bagi pemeluknya untuk menciptakan persaudaraan sesama muslim dan juga persaudaraan dengan sesama rakyat dalam satu negara. Bahkan, ummat agama lain juga diajarkan seperti itu, berdasarkan apa yang dilakukan teman-teman dari agama lain terhadap diri saya sendiri.

Tapi memang, sebagian rakyat kita masih mudah untuk diadu domba sehingga akhirnya persatuan itu pun hancur dan saling menghina antara satu dengan yang lain dan pada akhirnya menghabiskan energi secara percuma. Padahal, masih banyak perbuatan-perbuatan besar yang bisa kita lakukan demi kebaikan negara ini daripada hanya sekedar saling menghina satu antara lain.

Sekarang semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Jika memang garuda masih didada kita, mengapa kita harus terkotak-kotak dan saling menghina serta memusuhi. Bukankah Tuhan mengajarkan kepada kita untuk mencintai dan menyayangi sesama manusia dan menciptakan kedamaian serta bersama-sama bersatu membuat kebaikan bagi negara dan dunia?

Semoga saja para pendiri bangsa kita tidak menderita dialam kubur dikarenakan persatuan yang tidak kencang lagi di negara ini. Tujuan pendiri bangsa dan harapa mereka terhadap bangsa ini begitu besar dan tertuang dalam pancasila. Lantas, setelah enam puluh tujuh tahun merdeka, rakyat bangsa ini masih suka diadu domba dan bercerai berai, maka bukan tidak mungkin tujuan utama mereka mendirikan bangsa ini tidak bisa terwujud.

Selasa, 17 April 2012

Ketika Air Hujan Menggenangi Kota Kami

Genangan air dekat Fly Over ( Dok. Pribadi )
Hujan sepertinya menjadi ancaman tersendiri bagi penduduk yang kotanya akan masuk ke tahap metropolitan ataupun megapolitan. Mungkin itulah sebuah kesimpulan ketika melihat dan merasakan apa yang telah aku alami pada sore hari ini.

Sore ini, sebenarnya aku tidak ada agenda ingin keluar kantor. Namun dikarenakan ada sesuatu hal mendesak, akhirnya aku pun keluar dari kantor menuju sebuah toko untuk membeli perlengkapan agar dapat menghubungkan komputer dengan jaringan internet.

Sebelum keluar dari kantor, hujan tampak sudah mulai turun, walaupun hanya rintik-rintik saja. Dikarenakan berbagai pertimbangan dan analisis sederhana, akhirnya aku beserta dengan seorang teman pergi keluar dari kantor menuju toko yang menjual perlengkapan komputer. Namun, sebelum menuju toko tersebut, agenda utama adalah menuju Bank BNI, BTN, baru kemudian menuju toko tersebut serta pada akhirnya menuju Bank Mandiri dan Bank Muamalat, hingga akhirnya pulang ke kantor.

Ketika berada di Bank BNI, ternyata hujan turun dengan lebat. Terpaksa, kami harus menunggu sampai hujan sedikit reda. Setelah kurang lebih tiga puluh menit berteduh, akhirnya kami pun keluar dari Bank BNI dan menuju Bank BTN yang jaraknya hampir lima kilo meter lebih.

Tanpa diduga, ternyata selama perjalanan menuju Bank BTN tersebut air menggenang dengan tinggi yang bisa dibilang cukup merepotkan para pengendara motor. Di Jalan Jendral Sudirman, depan Bank BNI atau dekat dengan Masjid Agung, air yang menggenangi jalanan yang melalui kedua asset kota kami tersebut, ternyata sangat banyak.

Selain di Jalan Sudirman depan Masjid Agung, Jalanan depan Rumah Sakit Muhammad Hoesin pun, membuat para pengendara motor harus melototkan matanya dan harus memutar otak guna mencari jalan pintas ataupun langsung menerobos air yang menggenang tersebut, tentunya dengan resiko mesin motor akan mati.

Ternyata, air yang menggenang di Jalanan depan RS. Muhammad Hoesin tersebut belumlah terlalu parah. Kami pun mengalami kondisi air yang tergenang lebih tinggi dari depan rumah sakit tersebut, yaitu di Dekat Fly Over yang berada di persimpangan Jalan Basuki Rachmat. Air yang menggenagn tersebut, kurang lebih hampir mencapai tiga puluh centimeter.

Setelah berjuang dengan sebuah keyakinan, akhirnya aku dan temanku berhasil melewati dua genangan air tersebut, tentunya dengan resiko air mungkin saja masuk kedalam motor. Akhirnya, kami pun sampai ke Bank BTN yang berada diwilayah sekitar KM 5.

Genangan Air Dekat Mess Pertiwi ( dok. Pribadi )
Ketika urusan selesai dengan pihak Bank tersebut, kami pun harus menuju toko yang menjual peralatan komputer. Tentunya, sebagai orang yang mempunyai, kami tidak mau mengulangi kejadian yang sama dan akhirnya memilih jalan pintas. Namun sayang, jalan pintas tersebut juga banyak yang tergentang air. Genangan air yang cukup parah juga terdapat di Jalanan dekat dengan Mess Pertiwi dimana para pemain Sriwijaya FC menginap.

Ternyata, kota kami memang sudah rawan dengan genangan air. Baiknya, ketika telah melewati Mess Pertiwi tersebut, tidak ada genangan air yang cukup berarti hingga akhirnya aku dan temanku sampai kembali ke kantor.

Sebuah pertanyaan pun timbul selama perjalanan tersebut, bagaimana bisa, kota yang katanya Metropolitan harus bertarung melawan genangan air? setelah sedikit berfikir, ternyata kesimpulannya adalah kota aku sudah kurang pepohonan yang berfungsi untuk menyerap air ataupun daerah-daerah yang bisa menampung air. Semuanya sudah berganti rumah ataupun ruko-ruko yang bertingkat.

Seharusnya, pembangunan ruko ataupun rumah-rumah tersebut memperhatikan dampak yang akan timbul jika tidak ada sarana yang berfungsi untuk menampung ataupun menyerap air hujan. Jika sarana tersebut tidak ada, maka hasilnya genangan air seperti ini akan terus terjadi dan bahkan berulang. Tentunya tidak lucu kalau setiap hujan, masyarakat harus menikmati banjir yang mungkin bukan salah mereka.

Seharusnya pemerintah kota atau pemerintah provinsi mengantisipasi genangan air tersebut dan mencari solusi. Jangan sampai kota kami ini menjadi seperti DKI Jakarta yang mengalami banjir tanpa adanya penyelesaian sampai saat ini. Tentunya, warga juga pada akhirnya yang akan merasakan dampak dari banjir tersebut.

Senin, 16 April 2012

Kesalahan fatal orang tua

Sujud kepada orang tua ( Internet / kapanlagi.com )
Kita semua tentu sepakat bahwa orang tua adalah orang yang harus selamanya kita hormati dan kita teladani. Perjuangan dan pengorbanan orang tua semenjak kita berada di kandungan, lahir, dan dibesarkan hingga saat ini, tentunya tidak mudah untuk dilalui dan kita pun tidak akan sanggup untuk membalasnya.

Namun, tidak selamanya orang tua benar dalam bertindak ataupun mendidik anaknya. Pasti akan ada suatu masa dimana orang tua salah dalam mendidik anaknya dan bahkan bisa menjerumuskan anaknya dalam jurang kegelapan. Salah satu kesalahan orang tua adalah membiarkan anaknya pacaran dan mempersulit keinginan sang anak yang ingin menikah.

Kita semua mungkin akan sepakat bahwa pacaran pada saat ini sudah tidak sehat lagi dan bahkan sudah menuju perbuatan yang terlarang. Sangat banyak anak-anak muda yang berpacaran menggandeng atau memeluk pacarnya ditempat umum. Bayangkan, ketika ditempat umum saja para pemuda sudah berani seperti itu, apalagi ditempat pribadi seperti dirumah atau dikamar, bukan tidak mungkin akan lebih parah.

Kesalahan mendasar yang dilakukan oleh orang tua adalah tidak mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai agama sejak kecil. Ketika sang anak sudah beranjang remaja dan menyukai lawan jenis, orang tua pun tidak menjelaskan tentang arti menjaga pergaulan kepada sang anak. Sang anak dibiarkan bebas bergaul dengan lawan jenis yang pada akhirnya pacaran dan melakukan ciuman, raba meraba, atau bahkan berhubungan seksual. Jika sang anak melakukan perbuatan tersebut dengan orang yang bukan pasangan sah menurut ajaran agama dan undang-undang, maka orang tua akan mendapatkan dosa dari perbuatan sang anak.

Selain itu, orang tua juga melakukan kesalahan dengan mempersulit anak yang ingin menikah. Ketika sang anak pacaran, orang tua dengan bangga dan senang hati mengizinkan sang anak berjalan dengan lawan jenisnya. Padahal, bukan tidak mungkin kalau sang anak melakukan perbuatan yang telah disebutkan sebelumnya. Bayangkan jika anak anda mempunyai lebih dari satu orang pacar dan melakukan apa yang telah disebutkan sebelumnya, maka anak yang seperti itu tidak lebih baik dari seorang wanita malam, bahkan sangat hina dari seorang wanita malam.

Seharusnya, orang tua memberikan peraturan yang ketat ketika sang anak ingin pacaran dan juga memberikan penjelasan yang lebih banyak mengenai kerugian pacaran. Kemudian, orang tua harus mempermudah keinginan anak yang ingin menikah setelah sebelumnya melihat pemahaman dan penerapan ajaran agama, keturunan, ketampanan/kecantikan, dan kekayaan calon menantu.

Saat ini sangat banyak sekali pernikahan yang gagal terlaksana dikarenakan orang tua yang mempersulit anaknya untuk menikah. Orang tua terlalu banyak meminta kepada calon menantu dan mungkin tidak cukup bisa dilakukan oleh calon menanti. Padahal, berdasarkan aturan dari agama tentang pernikahan, orang yang akan menikah tidak bole dipersulit dan harus dipermudah segala urusannya.

Pesta pernikahan pada saat ini menjadi dambaan bagi orang tua yang menikahkan anaknya. Namun, ketika ditelusuri lebih mendalam, pesta pernikahan tersebut tidak lebih dari sifat yang ingin minta dihormati orang lain dan tidak mau kalah dari orang lain.

Tentunya jika acara resepsi pernikahan dibuat dengan tujuan seperti itu, maka semuanya akan percuma. Uang dibuang begitu saja tanpa mendapatkan nilai ibadah dari sang pencipta. Padahal, pesta pertnikahan dilaksanakan guna mendukung akad nikah yang bertujuan untuk mencari Ridho dan Pahal dari sang pencipta, bukan melakukan sesuatu hal yang sia-sia.

Jika anda sayang kepada anak anda, jangan biarkan anak kita terjerumus dalam jurang kenistaan. Mari kita Lindungi diri kita dan juga keluarga kita dari siksa api neraka dan juga jangan mempersulit seseorang yang akan menikahi anak kita. Kita harus yakin bahwa anak kita bisa hidup dengan izin Allah. Semun yang kecil pun bisa menjalani hidupnya sehari-hari. Tidak mungkin seorang manusia yang diberikan akal, tidak bisa hidup setelah menjalani pernikahan.

Jumat, 13 April 2012

Kembali, Gempa dan Al Qur'an

Gempa di Aceh ( mymoen / wordpress )
Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, sesungguhnya dari Allah kita berasal dan kepadaNyalah kita akan dikembalikan. Musibah gempa bumi kembali menghampiri Indonesia, tepatnya dipangkal negara Indonesia yaitu Banda Aceh dan daerah sekitarnya. Gempa dengan kekuatan 8,9 SR in terjadi pada pukul 15.38 WIB dan berpotensi terjadi tsunami, bahkan berdasarkan informasi dari akun twitter @acehinfo tsunami telah terjadi di daerah Simeulu dengan ketinggian gelombang 6 meter.

Kita semua, sebagai saudara satu bangsa dan satu negara, tentunya sangat bersedih. Kita pasti tidak rela kalau saudara kita mendapatkan suatu musibah yang merugikan mereka. Kita merasa sedih karena kita ibarat satu kesatuan tubuh dimana apabila satu anggota tubuh menderita sakit, maka bagian tubuh yang lainnya juga turut merasakan kesakitan tersebut.

Ditengah kondisi kesedihan tersebut, terkadang memang ada sebagian kelompok yang kurang memiliki empati terhadap saudaranya yang lain. Sebagai contoh, ketika kabar gempa bumi tersebut didengar oleh masyarakat Indonesia, masyarakat pengguna twitter banyak yang berdo'a agar tidak terdapat korban jiwa dan tidak terjadi tsunami. Selain mendo'akan saudara-saudara kita yang berada di pulau sumatera dan juga di Indonesia timur, ternyata ada sebagian orang yang lebih memilih untuk membicarakan tentang salah satu girl band Indonesia yang sedang mencari personil baru.

Diantara mereka yang peduli dan kurang peduli tersebut, ada juga sebagian masyarakat yang mencoba mengaitkan waktu kejadian musibah gempa bumi dan berpotensi tsunami tersebut dengan ayat-ayat yang terdapat didalam kitab suci ummat Islam, Al Qur'an.

Sebenarnya, kebiasaan masyarakat mengaitkan musibah dengan ayat Al Qur'an, bukanlah suatu hal yang baru. Sejak beberapa musibah yang telah menghampiri Indonesia, kebiasaan tersebut telah terjadi. Tetapi, pengaitan musibah gempa bumi dan berpotensi tsunami yang terjadi di Pulau Sumatera beberapa hari yang lalu dengan ayat Al Qur'an, sangatlah pantas untuk kita perhatikan dan pahami.

Pada saat gempa bumi tersebut terjadi, sempat beredar informasi bahwa gempa bumi ini sesuai dengan Suroh ke 15 (Al Hijr) ayat 38 yang terdapat dalam Al Qur'an. Ketika kita membuka arti dari ayat tersebut, maka kita akan mendapati arti, "sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan."

Setelah membaca arti dari ayat tersebut, tidak sedikit diantara masyarakat yang meyakini bahwa gempa bumi tersebut adalah tanda bahwa kiamat akan segera datang. Namun, jika kita melihat ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, pemahaman tersebut kurang begitu tepat dengan kondisi bangsa kita pada saat ini.

Pada ayat-ayat awal suroh Al Hijr ini bercerita tentang orang-orang kafir yang dibiarkan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan kosong sehingga membuat orang-orang kafir tersebut diakhirat mendapatkan kerugian. Selain itu, pada ayat ke 4 suroh Al Hijr tersebut, Allah SWT berfirman bahwa Allah tidak akan membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang telah ditetapkan.

Al Hijr Ayat 4 : "Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan."
Tetapi, pelajaran yang paling baik dan pantas untuk kita kaitkan dengan keadaan saat ini adalah terdapat dalam ayat enam belas sampai ayat tiga puluh tujuh. Dua puluh satu ayat tersebut bercerita tentang betapa banyaknya ciptaan yang telah Allah berikan kepada manusia untuk dinikmati.

19. Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.

20. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan- keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.

22. Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.

Selain itu, pada suroh tersebut juga terdapat perintah Allah SWT kepada malaikat dan iblis untuk bersujud kepada Adam. Malaikat dengan ketaatannya kepada Allah, bersujud kepada Adam. Namun, Iblis dengan segala keangkuhannya tidak mau bersujud kepada Adam. Oleh karena keangkuhan iblis tersebut, maka iblis dikeluarkan dari surga dan mendapatkan kutukan hingga hari kiamat. Namun iblis pun memohon agar diberikan penangguhan sampai hari kiamat dan diberikan penangguhan.

32. Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"

33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"

34. Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,

35. dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".

36. Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan [797], [797]. Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.

37. Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,

38. sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan [798], [798]. Ya'ni waktu tiupan pertama tanda permulaan hari kiamat.

39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis [799] di antara mereka". [799]. Yang dimaksud dengan "mukhlis" ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.

Sebenarnya, gempa bumi atau musibah lainnya yang melanda negeri kita tercinta ini adalah sebuah teguran dari Allah buat kita semua. Mungkin kita sudah tidak terlalu sering atau bahkan sudah tidak pernah lagi bersujud kepada Allah sang Maha Pencipta. Kelalaian yang kita lakukan tersebut, tentunya semuanya atas bujuk rayu seten yang terkutuk. Padahal, telah begitu banyak nikmat dan rezeki yang telah Allah berikan kepada kita ataupun kepada bangsa ini.

Seharusnya, musibah yang datang silih berganti menghampiri Indonesia ini harus kita jadikan pelajaran untuk bisa menjadikan diri kita lebih baik lagi dalam bersykur dan beriman kepada Allah dengan tujuan untuk beribadah sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan kenikmatan di dunia dan di Akhirat serta dijauhi dari segala musibah.

Semoga saja musibah yang menghampiri negara kita ini bisa melenyapkan nafsu amarah dan rasa dendam yang ada pada hati kita semua karena pada dasarnya kita adalah bersaudara sehingga kita dapat bersama-sama memperbaiki diri untuk dapat menikmati Surga Allah dimana ketika kita telah menikmati Surga, kita tidak merasa lelah didalamnya dan tidak akan dikeluarkan selama-lamanya dari kenikmatan itu.

Marilah kita bersama-sama bersujud kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya karena Allah SWT sangat mengampuni kesalahan ummat manusia. Namun, jika kita tetap tidak mau bersujud dan memohon ampun, maka saksikanlah bahwa azab Allah adalah azab yang sangat pedih.


Sabtu, 07 April 2012

Banjir, antara kelalaian pemerintah dan masyarakat

Hidayat Nur Wahid kebanjiran ( internet / tribunnews.com )
DKI Jakarta banjir lagi. Itulah sebuah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi DKI Jakarta pada saat ini. Ibu kota yang seharusnya diharapkan dapat menjadi contoh kebaikan bagi daerah lain, ternyata tidak bisa menjadi contoh. Jangankan untuk menjadi contoh, memperbaiki diri agar bisa dicontoh, DKI Jakarta belum mampu hingga saat ini.

Sebenarnya, banjir yang melanda DKI Jakarta bukanlah hal baru ataupun pertama kali terjadi. Banjir sudah berulang kali menghampiri DKI Jakarta, bahkan tidak jarang didapati bahwa satu tahun sekali, minimal DKI Jakarta mengalami musibah kebanjiran. Lantas mengapa kejadian ini terus berulang, siapakah yang salah?

DKI Jakarta dengan segalah kelebihannya, sebenarnya tidaklah pantas mengalami kondisi seperti ini. Namun dikarenakan kelalaian pemerintah dan masyarakat dalam mengelola DKI Jakarta, maka akhirnya kondisi seperti ini harus terjadi secara berulang-ulang dan tentunya semua pihak mengalami kerugian.

Pemerintah, dalam hal ini adalah pemerintah provinsi DKI Jakarta, sebenarnya harus mencari sumber permasalahan dan kemudian mencari solusi pemecahan dari permasalahn banjir yang menghampiri daerah yang menjadi wilayah kekuasaany.

Biasanya, banjir disebabkan kurang terawatnya kondisi tanaman yang berfungsi sebagai penyerap air, sehingga apabila curah hujan sangat tinggi, air tidak bisa diserap dikarenakan kondisi tanaman ataupun pohon-pohon yang sudah tidak dapat menjalani fungsinya dengan baik.

Selain itu, pola tata kota yang dilaksanakan oleh pemerintah, tidak berjalan dengan baik. Jika pemerintah berhasil menerapkan pola tata kota yang baik dan dikuti dengan penerapan hukuman bagi masyarakat yang melanggar, maka secara otomatis banjir akan bisa diatasi.

Selain pemerintah, masyarakat juga turut serta menjadi penyebab terjadinya musibah banjir yang melanda DKI Jakarta tersebut. Masyarakat terkesan sangat tidak peduli terhadap lingkungan. Mereka terkadang sangat sering membuang sampah tidak pada tempatnya atau pada sungai yang melintasi DKI Jakarta sehinga menyebabkan sungai tersebut menjadi dangkal dikarenakan timbunan sampah yang dibuang oleh masyarakat.

Kemudian, tidak sedikit masyarakat yang menebang pohon dengan seenaknya tanpa memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan. Padahal, pohon-pohon tersebut sangat berguna sebagai penyerap air. Banyak diantara masyarakat yang menebang pohon tersebut dengan tujuan dibangun rumah sebagai tempat tinggal tanpa kembali menanam pohon.

Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh Gubernur DKI Jakarta yang akan dipilih pada bulan Juli nanti. Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai pemerintah di DKI Jakarta harus melakukan terobosan dalam memecahkan permasalahan dan mengajak semua elemen masyarakat DKI Jakarta guna bersama-sama memperbaiki sistem yang ada agar DKI Jakarta menjadi lebih baik, lebih nyaman, lebih aman, lebih tentram, dan tentunya tidak ada banjir yang kembali melanda.


Sabtu, 31 Maret 2012

Mana lapangan kami?

Sepak Bola di Jalanan ( Internet )
Malam hari ini, aku mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dipinggir jalan bersama dengan teman-teman di daerahku. Seperti biasa, obrolan kami tidak jauh dari obrolan anak muda yang pasti akan berakhir dengan canda dan tawa. Tetapi ada sesuatu yang menarik dari obrolan itu, mereka bertanya dimana lapangan buat mereka.

Kita semua tentu menyadari dan meyakini bahwa narkoba merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh dan juga tentunya akan merugikan bangsa. Sangat banyak dari korban keganasan narkoba tersebut merupakan generasi muda harapan bangsa ini.

Mungkin, bagi sebagian orang, ada yang menganggap bahwa para pemuda yang menggunakan narkoba adalah orang yang bodoh. Tetapi, jika kita mau menelusuri lebih dalam guna mencari alasan yang pasti mengenai penyabab dari mereka menggunakan narkoba, tentunya kita akan mendapatkan suatu keadaan dimana mereka sebenarnya tidak mau menggunakan narkoba sebagai pelarian atas permasalahan yang mereka hadapi.

Orang tua yang seharusnya menjadi teman cerita dan menjadi pengayom bagi mereka, ternyata tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang membiarkan anak mereka terjerumus dalam lembah yang menghancurkan tersebut.

Ketidakpedulian para orang tua terhadap a nak, bersanding erat dengan tidak adanya lapangan olahraga bagi generasi muda untuk mengaktualisasikan dan mempromosikan dirinya sehingga bisa menyebabkan narkoba menjadi pelarian bagi mereka.

Kita semua tentu mengetahui bahwa pada saat ini, hampir tidak ada lagi lapangan yang bisa digunakan oleh para pemuda untuk berolahraga. Lapangan tersebut telah berganti dengan gedung-gedung pencakar langit ataupun perumahan-perumahan yang sangat banyak diisi oleh manusia-manusia yang memiliki sifat individual yang begitu tinggi.

Musisi handal Indonesia, Iwan Fals, ternyata sudah lama mengingatkan persoalan ini. Melalui lagu yang berjudul MEREKA ADA DI Jalan, Iwan Fals mengingatkan bahwa pada saat dia menciptakan lagu tersebut, pembangunan telah merampaskan hak generasi muda untuk menikmati fasilitas lapangan olahraga dari pemerintah buat mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Memang, pada saat ini sudah ada pengusaha yang menyediakan lapangan olahraga. Namun sangat disayangkan, biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan fasilitas tersebut, tidaklah murah dan bahkan hanya terbatas beberapa saat saja dan juga mungkin tidak bisa dilakukan setiap kali dikarenakan harus menyiapkan dan mengeluarkan penghasilan secara luar biasa.

Berbanding terbalik kalau lapangan olahraga tersedia pada setiap wilayah rukun tetangga, tentunya generasi muda akan setiap hari berolahraga dikarenakan tidak akan mengeluarkan biaya. Selain bisa menghindarkan par apemuda dari penggunaan narkoba, bukan tidak mungkin diantara pemuda tersebut ada yang berbakat dan bisa dididik untuk menjadi atlet yang akan membela Indonesia pada pertandingan internasional.

Sekarang, semua keputusan ada ditangan pemerintah. Setiap masa dari kepemipinan, pasti akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan tersebut. Jangan sampai dikarenakan ketidakpedulian terhadap generasi muda ataupun hal-hal kecil yang lainnya, menjadi penyebab bagi para pemimpin untuk tidak segera menikmati indahnya surge.

Senin, 12 Maret 2012

Ceramah Unik, tetapi mempersulit

Ayah, Ibu, dan dua anak ( internet / blogspot.com )
Kali ini, aku berkesempatan untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara satu suku ayah diriku. Aku pergi menghadiri acara tersebut bersama ayahku dengan menggunakan sepeda motor butut tahun 1995 dan perjalanan keluar kota tersebut menghabiskan waktu selama satu jam lebih.

Sebenarnya, tidak ada perbedaan yang mencolok antara resepsi pernikahan tersebut dengan resepsi pernikahan yang lainnya. Mungkin, pada acara resepsi pernikahan yang aku hadiri kali ini, hanya ditambah dengan beberapa hal yang berbau tradisional. Hal-hal yang berbau tradisional tersebut diantaranya adalah pelaminan dihias dengan tema minangkabau dan sang mempelai wanita menggunakan suntiang yang merupakan hiasan kepala pengantin perempuan di Minangkabau atau Sumatera Barat

Tetapi, pada resepsi pernikahan tersebut, ada yang membuat aku memberikan perhatian lebih. Gaya penceramah yang mengisi rangkaian acara resepsi pernikahan tersebut membuat aku geleng-geleng kepala dikarenakan menurut penilaian dan pemahaman yang aku miliki, apa yang dikatakan oleh sang penceramah barulah kali ini aku dengar dan belum ada bahasan ataupun hadist yang aku dapatkan mengenai apa yang dikatakannya.

Pada saat memberikan ceramah, penceramah tersebut memberikan saran dan anjuran kepada sang mempelai lelaki agar membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sambil menekan pusat yang terletak diperut sang mempelai wanita, khusus pada malam Jum’at saja. Perbuatan tersebut dilakukan oleh sang suami, sampai sang suami selesai bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak dua ratus kali lebih dan diakhiri dengan membaca surah Al Fatihah.

Selain itu, sang penceramah mengatakan agar mempelai wanita membuka bagian kanan perutnya sebanyak satu kali pada pagi hari, kemudian membuka perut bagian depan pada sore hari sebanyak satu kali, dan perut bagian kiri sebanyak satu kali pada sore hari dan dipegang oleh sang suami.

Arahan dan anjuran yang diberikan oleh sang penceramah tersebut membuat aku bertanya-tanya, apa yang melatarbelakangi dia menyampaikan hal tersebut? Selama ini, aku tidak pernah mendengar ataupun membaca hadist yang menganjurkan hal demikian.

Secara pribadi, aku menilai bahwa ceramah tersebut unik karena belum pernah aku dengar mengenai apa yang disampaikannya. Tetapi walaupun unik, aku menilai bahwa ceramah tersebut mempersulit dan sebenarnya tidak jelas mengenai sumber dari anjuran tersebut. Selam ceramah, sang penceramah hanya mengatakan bahwa yang didapatkannya adalah berasal dari gurunya, KATA GURU SAYA.

Berdasarkan pernyataannya tersebut, timbul pertanyaan, siapa guru dia? Selain itu, mengapa harus menjalankan apa yang dikatakan oleh gurunya, padahal tidak ada sumber yang jelas yang digunakannya yaitu mungkin apa yang dikatakan oleh dirinya atau kata gurunya tersebut bersumber dari Al Qur’an ataupun Sunnah Nabi Muhammad SAW atau tidak. Sang penceramah tidak pernah mengatakan bahwa apa yang dikatakannya bersumber dari Al Qur’an ataupun Sunnah Nabi Muhammad SAW. Sang penceramah hanya mengatakan bahwa semua itu KATA GURU dia.

Aku pribadi sebenarnya lebih menyukai seorang penceramah yang menyampaikan ajakan kepada masyarakat ataupun suami istri yang baru menikah, sesuai dengan apa yang terdapat didalam Al Qur’an ataupun Sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh, sang penceramah bisa menyampaikan bahwa ucapan dan do’a yang lebih baik kita ucapkan kepada orang muslim yang baru menikah adalah barakallahulaka wa baraka ‘alaika wa jamaa’ah bainakumma fii khoir, bukan selamat menempuh hidup baru.

Aku menilai bahwa, ucapan selamat menempuh hidup baru hanyalah sekedar ucapan yang tidak mengandung do’a bagi suami istri yang baru menikah. Padahal, Nabi Muhammad SAW jelas mengajarkan kepada ummatnya untuk mengucapkan do’a tersebut kepada suami istri yang baru saja menikah. Ajaran tersebut terdapat dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibnu Majah yang mengatakan bahwa apabila Nabi Muhammad SAW apabila menghadiri orang yang menikah, maka beliau berdo'a "Barakallahu laka wabaraka 'alaika wa jama'ah bainakuma fi khoir".

Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah saw apabila menghadiri orang yang menikah, beliau berdoa: " Barakallahu laka wabaraka 'alaik wa jama'a bainakuma fi khairin (semoga Allah memberkahi anda berdua dan mengumpulkan anda berdua dalam kebaikan" (HR. Abu Dawud, Turmudzi dan Ibn Majah). Sumber : http://mtmcairo.multiply.com/

Selain itu, alangkah baiknya pada saat ceramah, sang penceramah pernikahan memberikan arahan dan anjuran kepada sang pengantin baru, ketika akan menikmati malam pertama berduaan, sang suami memegang kepala sang istri dan kemudian meniup ubun-ubun sang istri sambil membaca do’a Allahumma inni as-aluka khaira-ha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa a-’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi

Rasulullah saw bersabda: "Apabila salah seorang di antara kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang pembantu (hamba), peganglah terlebih dahulu keningnya, sebutlah nama Allah dan berdoalah untuk keberkahan serata ucapkanlah doa berikut ini: "Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltuha 'alaih, wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma fiha wa syarri ma jabaltuha 'alaih (Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu kebaikannya (isteri) dan kebaikan apa yang Eukau ciptakan tabiatnya, serta aku berlindung kepadaMu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang ada di dalamnya juga dari kejahatan dari apa yang Eukau ciptakan padanya" (HR. Abu Dawud, Nasai dan Ibn Majah).

Perbuatan meniup ubun-ubun sang istri sambil membaca do’a tersebut, sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada sepasang suami istri yang baru saja menikah. Tentunya hal ini sangat pantas kita lakukan sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, karena tidak ada kebohongan dari sosok Nabi Muhammad SAW yang bergelar Al Amiin ataupun orang yang terpercaya tersebut.

Terakhir, mungkin sang pencereramah pada resepsi pernikahan, alangkah pantasnya menyampaikan kepada mempelai lelaki agar membaca do’a ketika akan berhubungan seksual dengan istrinya. Sang suami sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk membaca do’a yang berbunyi Bismillah allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana".

Perlu kita ketahui bahwa ketika sepasang suami istri yang tidak membaca do’a ketika mereka akan melakukan hubungan seksual, maka setan akan ikut dalam hubungan seks tersebut dan akhirnya sang anak yang telah lahir kedunia bisa diganggu oleh jin ataupun setan.

Membaca do’a ketika akan berhubungan seksual, merupakan hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan berasal dari Nabi Muhammad SAW. Hadist tersebut berbunyi :

Ibnu Abbas berkata, Rasulullah saw bersabda: "Apabila seseorang membaca doa berikut ini sebelum menggauli isterinya: "bismillah allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana" (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah syetan dari saya, dan jauhkanlah ia dari apa yang akan Eukau rizkikan kepada kami (anak, keturunan)), kemudian apabila dari hubungan tersebut ditakdirkan menghasilkan seorang anak, maka ia tidak akan diganggu oleh setan selamanya. (HR. Bukhari Muslim).

Jikalau sang penceramah menyampaikan agar masyarakat mengucapkan do’a barakallahulaka wa baraka ‘alaika wa jamaa’ah bainakumma fii khoir ketika mendengar orang muslim yang akan menikah, menyampaikan agar sang suami meniup ubun-ubun sang istri sambil membaca do’a ketika malam pertama mereka, dan menyampaikan kepada suami istri yang baru saja menikah untuk membaca do’a Ketika akan berhubungan seksual, maka itu lebih bermanfaat dan tentunya tidak mempersulit masyarakat ataupun pasangan suami istri yang baru saja menikah daripada harus menekan telunjuk ke pusat istri sambil membaca sholawat beratus-ratus kali ataupun membuka perut bagian kiri, depan, dan kanan setiap hari kepada sang suami.

Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW memang perlu, tetapi bukan hanya satu malam saja. Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW harus dilakukan dengan tujuan untuk mengharapkan syafaat dari beliau dan selain itu, perlu kita ketahui bersama bahwa Allah SWT dan juga para malaikat juga bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tentunya, kita sebagai manusia biasa sangat pantas untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

"Sesungguhnya Allah dan MalaikatNya bershalawat pada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman bacalah shalawat dan salam pada Nabi SAW dengan sesungguhnya." Sumber : Al Qur'an Suroh Al Ahzab ayat 56

Perhatianku kepada sang penceramah berakhir ketika sang penceramah selesai memberikan ceramah dan ditutup dengan do’a hingga akhirnya acara santap siang bersama pun dilakukan. Daging Ayam, Daging Sapi yang dibuat Rendang, dan Sayur Sop beserta makanan yang lainnya, menjadi menu makan siang pada resepsi pernikahan tersebut. Alhamdulillah, sungguh lezat rasanya.

Terakhir, buat sang mempelai laki-laki dan wanita, aku hanya bisa mengucapkan dan berdo’a barakallahulaka wa baraka ‘alaika wa jamaa’ah bainakumma fii khoir.

Oyong Hairudin





Filosofi Kostum Timnas Indonesia

Firman Utina dkk ( Internet / dapurbola.com )
Setlah sekian lama tidak membuat tulisan buat mengisi blog, akhirnya hari ini bisa juga update tulisan terbaru. Biasa, rasa malas dalam beberapa waktu ini, terus menghampiri diriku. Padahal, banyak sekali idea tau opini yang pantas untuk dituliskan. Namun semuanya kandas oleh satu kata, MALAS!

Tulisan kali ini merupakan opini pribadi diriku sendiri. Opini ini timbul setelah melihat timnas sepak bola Indonesia menderita kekalahan dari timnas sepak bola Brunei Darussalam dengan kedudukan akhir 0-2 dalam ajang Sultan Hasanah Blokiah Cup. Tetapi, pada kesempatan kali ini aku ingin mengomentari kostum dari para pemain timnas sepak bola Indonesia tersebut.

Seperti kita ketahui bahwa lambing bendera Republik Indonesia adalah warna merah dan putih. Warna tersebut menjadi inspirasi dari kostum timnas sepak bola kita. Para pemain timnas sepak bola Indonesia memakai baju berwarna merah dan celana berwarna putih.

Sepintas, memang terlihat tidak memberikan arti. Tetapi, jika kita berfikir sejenak, maka terdapat sebuah arti penting dari warna tersebut.

Warna merah, biasanya selalu identik dengan semangat yang menggebu-gebu seperti kobaran api yang menyala-nyala. Sebenarnya, warna merah dari kostum tersebut dapat diartikan sebagai sebuah rasa semangat dan juga cinta tanah air dan akan mengorbankan seluruh jiwa raga untuk membela tanah air Indonesia agar dapat menjadi Negara yang terdepan dan bisa menjadi pemimpin bagi Negara-negara yang lain.

Selain itu, warna merah pada kostum tersebut dapat diartikan sebagai semangat rakyat Indonesia untuk menjadi manusia yang terbaik dan dapat memberikan kebaikan kepada sesame rakyat Indonesia dan juga rakyat dari Negara lain.

Sedangkan warna putih pada celana para pemain timnas sepak bola Indonesia tersebut, dapat diartikan sebagai kesucian niat dari rakyat Negara Indonesia untuk dapat membuat Negara Indonesia ini menjadi yang terbaik dari Negara lain. Namun memang, pasti aka nada beberapa orang yang niatnya menjadi tidak suci dikarenakan nafsu (celana berfungsi untuk menutupi kemaluan atau sumber nafsu) mereka untuk memperkaya diri sehingga mengorbankan rakyat dan juga Negara Indonesia.

Sebuah kombinasi makna yang sangat menarik dari warna kostum pemain timnas sepak bola Indonesia tersebut. Semangat yang berkobar besar dan bersatu dengan niat yang suci, maka akan menghasilakn sebuah tindakan yang terbaik untuk membuat Negara ini benar-benar bisa menjadi Negara yang memimpin dan disegani oleh Negara-negara lain dan juga memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya sendiri.

Senin, 27 Februari 2012

Penampilan penting dalam pernikahan

Menikah, sesuatu keadaan yang sangat diinginkan oleh banyak orang. Selain bisa menyalurkan hasrat seksual secara halal berdasarkan aturan agama dan aturan Negara, menikah bisa membuat seseorang merasa tenang karena telah menyempurnakan separuh ajaran agama dan telah mencontoh perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Terkadang, proses men uju pernikahan tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dilakukan seseorang untuk dapat memikat lawan jenisnya. Biasanya, tidak jarang hal-hal yang tidak diperbolehkan, ternyata tetap dilakukan agar lawan jenis suka. Namun, dari sekian banyak hal yang harus dilakukan, penampilan sepertinya menjadi titik pangkal untuk bisa menarik perhatian dari lawan jenis.

Penampilan merupakan gambaran dari kepribadian seseorang. Itulah kalimat yang sering kita dengar ataupun kita baca. Tetapi, sepertinya kalimat tersebut tidak bisa lagi menjadi acuan bagi kita untuk menilai orang lain. Hal ini dikarenakan pada saat ini banyak orang yang tertipu dengan penampilan orang lain. Mereka menilai orang yang berpakaian rapi, sepertinya baik. Namun ternyata bertolak belakang dengan apa yang diperkirakannya.

Penampilan yang baik adalah penampilan yang sederhana dan enak untuk dipandang. Selain itu, penampilan yang sederhana dan enak dipandang juga harus ditambah dengan perilaku yang baik agar menciptakan sebuah kepribadian yang sangat baik pula dan tentunya akan disukai dan dicintai oleh lawan jenis. Beruntunglah orang yang seperti ini.

Tetapi, pada saat ini sangat sedikit orang yang memperhatikan penampilan mereka pada saat dirumah dan bersama pasangan mereka. Sangat banyak orang yang berpenampilan asal-asalan dan bahkan tidak sedikit yang menimbulkan bau tidak sedap ketika bertemu dengan pasangannya dikamar. Tetapi, ketika keluar rumah mereka berdandan rapid an menarik bahkan mengundang lirikan dari orang lain untuk melihatnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan apa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai atau bahkan melarang dengan keras perempuan yang keluar rumah dengan memakai pakaian yang mengundang nafsu birahi orang yang melihatnya. Selain itu, wanita yang suka keluar rumah dengan memakai wangi-wangian yang sangat mencolok pun termasuk kedalam golongan orang-orang yang tidak disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamtelah bersabda.“Artinya : Setiap wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu dia berjalan melewati suatu kaum supaya mereka mencium bau wanginya itu, berarti dia telah berzina” Sumber : http://saifalirhaby.wordpress.com/

“Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi kemudian ia keluar, lalu ia melewati suatu kaum (orang banyak) supaya mereka mendapati (mencium) baunya, maka dia itu adalah perempuan zina/tuna susila.” (Hasan riwayat Ahmad, Nasa’i, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim, Ibnu Khuzaimah, dan Thahawi dari Abu Musa).” Sumber : http://abuayaz.blogspot.com/

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan dan menyukai ummatnya yang berpenampilan menarik ketika mereka sedang berduaan di kamar tidur bersama dengan suami ataupun istri mereka. Bahkan, wanita sangat dianjurkan untuk memakai wangi-wangian yang dapat menimbulkan rasa suka dari suaminya dengan tujuan dapat membuat sang suami menjadi bertambah cinta dan sayang serta lebih bergairah dalam menghadapi kehidupan guna memberikan harta yang halal bagi istri dan anak-anaknya.

Jika wanita lebih memilih untuk berpenampilan yang menari dan memakai wangi-wangian ketika keluar rumah, tetapi ketika berada didalam rumah bersama dengan suaminya, dia berpenampilan apa adanya, maka bukan tidak mungkin usia pernikahan mereka tidak akan bertahan lama. Hal ini dikarenakan tidak adanya kesadaran mengenai betapa pentingnya penampilan yang baik dan menarik serta wangi ketika sepasang suami istri bertemu dirumah ataupun di kamar tidur.

Suami dan istri harus menyadari bahwa penampilan yang baik harus tetap lebih diutamakan untuk diberikan kepada pasangannya. Hal ini dikarenakan yang boleh menikmati ketampanan ataupun keindahan tubuh mereka adalah pasangan mereka yang sah, yaitu suami atau istri mereka dengan tujuan agar pernikahan tersebut langgung, penuh cinta dan kasih sayang, serta mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Sabtu, 25 Februari 2012

Menikah, perlu komunikasi dan diskusi

Menikah ( Internet)
Setiap manusia yang normal, pasti ingin menikah dengan lawan jenisnya. Menikah bisa membuat seseorang menjadi tenang karena ada tempat pelampiasan biologis yang dilegalkan oleh hukum negara ataupun hukum agama. Selain itu, menikah juga bisa memperbanyak keturunan dan menyempurnakan separuh agama. Namun sayang, tidak sedikit orang yang bakal menikah dengan lawan jenisnya dikarenakan keinginan antara sang anak dengan orang tua yang berbeda.

Komunikasi dan diskusi dengan orang tua, merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh seseorang yang sudah memasuki masa siap menikah. Komunikasi antara sang anak dengan orang tua, akan bermanfaat bagi orang tua dikarenakan orang tua dapat mengetahui bagaiman kriteria calon pasangan yang diinginkan oleh sang anak dan juga bisa mengetahui bagaimana visi dan misi sang anak dalam menjalani biduk rumah tangga selanjutnya.

Selain bagi orang tua, komunikasi dan diskusi sebelum pernikahan juga berguna bagi sang anak. Komunikasi dan diskusi tersebut bisa memberikan informasi kepada sang anak mengenai calon menantu yang diinginkan oleh orang tua. Selain itu, sang anak juga bisa mendapatkan informasi mengenai bagaimana acara resepsi pernikahan yang akan digelar nantinya. Bukan tidak mungkin, komunikasi dan diskusi tersebut bisa menghasilkan pelajaran bagi sang anak mengenai cara membangun rumah tangga yang baik dan benar.

Terkadang, ketika komunikasi dan diskusi tersebut dilakukan, bukan tidak mungkin keinginan antara orang tua dan anak akan berbeda. Kendala seperti ini harus dibicarakan dengan baik-baik antara orang tua dan anak agar didapatkan sebuah solusi yang disepakati bersama. Namun, jika tetap tidak mendapatkan solusi, maka langkah terbaik adalah merujuk kepada hadist Nabi Muhammad SAW.

Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk mencari pasangan hidup, seseorang harus memperhatikan empat hal dari calon pasangannya. Empat hal tersebut adalah kecantikan, kekayaan, garis keturunan, serta pemahaman dan penerapan ilmu agama dalam kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan empat hal tersebut, faktor pemahaman dan penerapan ilmu agama dalam kehidupannya, merupakan satu hal yang sangat penting dalam mencari pasangan hidup.

Jikalau komunikasi dan diskusi tentang pernikahan telah dilakukan sebelum pernikahan terjadi, maka bukan mustahil bahwa pernikahan tersebut akan mendapatkan ridho dari Allah SWT dan mendapatkan keberkahan dalam menjalani biduk rumah tangga dikarenakan orang tua ridho dan ikhlas terhadap pernikahan anaknya dan sang anak menikahi lawan jenis dikarenakan mempertimbangkan faktor pemahaman dan penerapan ilmu agama dalam kehidupan sehari-hari.

Selasa, 14 Februari 2012

Sebuah cerita di hari Valentine

Ibu bersama anak ( internet / pandji99.wordpress.com)
Pagi yang cerah dengan hembusan angin yang begitu segar terasa, memberikan kenikmatan tersendiri pada makhluk yang ada di dunia. Terima kasih Tuhan karena engkau memberikan nikmat dan kesempatan sehingga saya masih bisa menikmati sisa usia yang engkau berikan.

Awal pagi di hari kasih sayang ini, memberikan cerita tersendiri. Ibu-ibu mulai pulang menuju rumah mereka setelah melakukan transaksi pembelian makanan untuk sarapan pagi anak-anak serta suaminya dan juga melakukan transaksi pembelian sayur-sayuran serta bahan pokok lainnya yang akan dicampur dan dimasak guna dinikmati bersama keluarga bahagia mereka pada siang hari nanti dan bahkan sampai makan malam nanti.

Kemudian, ada juga sebagian bapak-bapak yang sudah rela keluar rumah di pagi hari yang masih dingin ini, mencari rezeki yang halal demi istri dan anak-anak mereka. Mereka tidur di akhir malam dan bangun diawal pagi, itu semua dilakukan demi istri dan anak tercinta dengan harapan agar sang anak memiliki kehidupan yang lebih baik dari dirinya dimasa depan.

Selain itu, parah ayah dan juga para ibu ada yang sudah mengantarkan anaknya yang akan meraih ilmu pengetahuan. Menggunakan sepeda butut dan motor butut, mereka lalui selangkah demi selangkah dengan semangat dan suatu keyakinan bahwa sang anak akan memperoleh hari esok yang lebih indah. Ya, semua itu mereka lakukan karena rasa kasih dan sayang mereka kepada anaknya.

Namun sayang, rasa kasih sayang dan harapan tersebut terkadang harus hancur ditengah jalan ketika sang anak yang berjenis kelamin wanita, sudah mengalami masa remaja. Masa dimana sang anak sudah mengenal rasa suka terhadap lawan jenis yang kemudian pada akhirnya ingin bersama dengan lawan jenis tersebut melalui status pacaran.

Pacaran, sebuah status yang dilarang namun seolah-olah menjadi diizinkan dikarenakan pemahaman yang kurang baik dari orang tua, masyarakat, dan juga sang anak dalam hal cinta yang sebenarnya dan juga tentang hakikat menjalin hubungan yang diberkahi.

Tidak sedikit suatu keadaan yang kita dapatkan setelah kita menyaksikan akibat dari mereka yang terlalu bebas dalam menjalankan pergaulan dengan lawan jenis. Padahal, Tuhan telah mengatur mengenai batasan-batasan seseorang dengan lawan jenisnya. Jikalau seseorang melanggar aturan tersebut, maka kehamilan akan menjadi akibat dari perbuatan tersebut.

Jika kehamilan diakibatkan penerapan dari cinta yang salah telah datang, maka penyesalan yang akan datang menghinggapi jiwa. Semua kerja keras yang dilakukan dan diberikan kepada anak sejak kecil hingga mereka remaja atau pun dewasa, maka akan menjadi sia-sia. Perjuangan mencari rezeki dari awal pagi sampai akhir malam, akan pudar rasanya. Pengorbanan mengantarkan anak memperoleh pengetahuan demi masa depan yang lebih baik, maka akan menjadi percuma saja. Semua itu menjadi hilang tanpa bekas dikarenakan membiarkan anak-anak menjalani rasa cinta yang salah terhadap lawan jenis.

Setiap anak manusia pasti mempunyai ketertarikan terhadap lawan jenis. Keadaan tersebut normal bagi manusia. Namun, sangat tidak beruntung rasanya jikalau ketertarikan itu harus dirangkai dalam status pacaran. Rasa ketertarikan itu hanya pantas diungkapkan kepada orang yang kita sukai dengan tujuan memberitahukan kepada orang tersebut bahwa kita menyukainya. Namun, tidak untuk menjalin rasa kasing sayang melalui status berpacaran.

Jikalau memang rasa itu ingin dijalankan dengan serius, maka pernikahanlah yang terbaik. Tentunya dengan konsekuensi mereka akan saling menerima segala kekurangan dan kelebihan masing-masing dan bertanggung jawab untuk menjalin sebuah hubungan yang kekal dan diberkahi sampai maut memisahkan mereka.

Sebuah penerapan kasih sayang yang indah di pagi hari kasih sayang ini. Semoga saja mereka yang saya lihat di jalan raya pagi hari ini, mendapatkan perlindungan darn Tuhan yang maha esa, selamanya dan pada akhirnya dipertemukan dengan pasang hidup yang telah ditetapkan Tuhan dan menjalin rasa cinta serta kasih sayang yang berkah melalui pernikahan tanpa harus melalui status pacaran terlebih dahulu.

Senin, 13 Februari 2012

Harga Keperawanan, 8.000 rupiah

Setiap wanita yang ada di bumi ini, pasti akan sepakat bahwa keperawanan adalah sesuatu keadaan yang sangat berharga dan akan dipertahankan sampai proses akad nikah terjadi sehingga bisa diserahkan kepada seorang lelaki yang telah sah menjadi suaminya nanti.

Namun, akibat pergaulan yang sudah sangat bebas, pada saat ini sepertinya keperawanan sudah lagi menjadi tidak berharga bagi sebagian besar wanita. Atas dasar cinta yang palsu, seorang wanita bisa menyerahkan keperawanannya kepada lelaki yang statusnya hanyalah pacar, bukan suami yang sah.

Coba kita liat disekitar lingkungan tempat tinggal kita. Betapa banyak wanita muda yang berjalan mesra dengan lelaki yang bukan merupakan suaminya. Dia merasa bebas memeluk lelaki tersebut dan menempelkan payudaranya kepada sang lelaki, seolah-olah merasa bahwa dunia ini milik mereka dan seolah-olah merasa bahwa kehidupan di dunia ini tidak akan mendapatkan perhitungan ketika telah mati nanti.

Setiap lelaki yang normal, pasti akan bangkit gairah seksualnya ketika payudara seorang wanita menempel lama pada diri seorang lelaki. Lelaki tersebut akan menikmati setiap detik waktu yang berlalu. Bahkan, bukan tidak mungkin sang lelaki akan mengkhayalkan hal yang jauh dari sekedar payudara yang menempel di punggungnya.

Biasanya, ketika seorang wanita sudah mau menempelkan payudaranya ke punggung sang lelaki, maka sang lelaki yang mendapatkan sebutan sebagai pacar tersebut, mulai menyusun rencana agar mendapatkan sesuatu hal yang lebih dari itu. Biasanya, sang lelaki akan mengajak sang wanita makan-makan, minimal makan bakso seharga 8.000 rupiah guna melancarkan rencana tersebut.

Setelah sang wanita merasa diperhatikan, disayangi, dan mendapatkan traktiran dari sang lelaki, maka lelaki tersebut akan lebih mudah mendapatkan kenikmatan tubuh sang wanita. Awalnya kissing, raba meraba, dan akhirnya berhubungan seksual hingga akhirnya hilanglah keperawanan yang seharusnya diserahkan kepada lelaki yang telah mendapatkan status sah sebagai pendamping hidup, yaitu suami.

Ketika seorang lelaki telah mendapatkan kenikmatan tubuh wanita atau kenikmatan berhubungan seksual dengan pacarnya, maka dia akan mengulangi hingga merasa bosan. Kemudian, setelah merasa bosan, biasanya sang lelaki mencari cara dan alasan sehingga bisa memutuskan pacarnya. Ketika telah diputuskan cinta oleh sang lelaki, maka yang tinggal hanyalah penyesalan pada diri sang wanita.

Beruntung jika sang wanita tidak hamil. Bagaiman jika sang wanita hamil dan ditinggalkan oleh sang pacar karena tidak mau bertanggung jawab? Maka jawabannya adalah kebingungan yang berujung pada aborsi, bunuh diri, atau menerima keadaan bahwa sang wanita hamil tanpa adanya pernikahan dan sang anak nantinya tidak ada ayah.

Kejadian seperti ini sebenarnya sudah berhamburan di depan mata kita. Betapa banyak proses pernikahan yang dilakukan karena sang pengantin telah hamil duluan atau dalam istilah asing disebut dengan Married By Accident (MBA). Tetapi karena kita merasa pintar, kita tidak mau mengambil pelajaran dari kejadian orang lain sehingga akhirnya diantara kita pun ada yang mengalami kejadian seperti itu.

Lantas bagaimana solusinya? Sebenarnya solusinya sangat mudah sekali, yaitu Jangan Pacaran. Itulah solusi yang sangat jitu agar tidak menjadi korban dari lelaki yang hanya ingin menikmati tubuh wanita dengan mengatasnamakan pacaran.

Orang tua, seharusnya menerapkan nilai-nilai agama didalam kehidupan rumah tangga. Kemudian, sang anak pun sejak kecil harus diajarkan dengan niilai-nilai agama. Setelah itu, ketika sang anak telah masuk dalam sebuah lingkungan bermasyarakat, maka seharusnya masyarakat menjadi pengawas bagi mereka. Jangan ada kalimat dia bukan anak atau keluarga saya, sehingga kita membebaskan mereka melakukan apa saja. Kalau sampai kalimat dia bukan anak atau keluarga saya, menjadi prinsip dari setiap orang, maka kejadian seperti yang kita lihat dan rasakan pada saat ini, akan menjadi seperti ini secara terus menerus.

Terakhir, mari kita memperbaiki diri sendiri dan memohon perlindungan kepada Tuhan dari godaan setan yang terkutuk. Tulisan saya ini bukan karena saya merasa paling suci. Tetapi saya hanya menyampaikan apa yang diceritakan oleh teman-teman yang melakukan pacaran dan saya mencoba merumuskan solusi setelah berbincang-berbincang dengan mereka. Tidak ada manusia yang tidak pernah salah di dunia ini. Namun, sebagai manusia yang berakal, tentunya kita tidak mau jatuh ke jurang lagi untuk kedua kalinya. Mari kita jaga diri kita, keluarga kita, dan anak-anak kita dari siksa api neraka.

Siti, sebuah nama sebuah cerita

Hidup ini terkadang memang tidak mudah. Kita perlu mempersiapkan perencanaan yang matang guna mengalahkan kesulitan yang akan menghadang perjalanan kita. Mungkin itulah sebuah kesimpulan yang saya dapatkan setelah memperhatikan kisah hidup dari seorang teman yang kini berada di Malaysia yang kabarnya menjadi seorang pembantu rumah tangga.

Siti, biasanya saya memanggil nama teman saya itu. Dia tiga tahun lebih tua dari saya dan terlahir dalam kondisi keadaan yang bisa dikatakan pas-pasan ekonominya. Ayahnya bekerja sebagai pandai besi dan ibunya sebagai pedagang gorengan.

Siti mungkin termasuk beruntung karena berhasil menyelesaikan pendidikan sampai sekolah menengah atas dengan kerja keras orang tuanya dan tentunya kerja keras dari Siti sendiri. Setelah tamat dari sekolah menengah atas, Siti langsung mencoba melamar pekerjaan dan hingga pada akhirnya dia bekerja di luar pulau Sumatera serta harus berpisah dengan orang tuanya.

Cukup lama Siti bekerja di pulau tersebut. Sementara usia ibunya yang sudah tua, ternyata juga mempengaruhi kondisi fisik orang tuanya. Ayahnya sudah tidak bisa lagi bekerja sebagai pandai besi dan akhirnya menemani sang istri berjualan gorengan.

Hari berganti hari, rasa kangen terhadap anak kandung pun semakin bertambah. Namun rasa kangen ini lebih sering dikubur dalam-dalam karena orang tua Siti tidak mempunyai alat komunikasi untuk menghubungi sang anak tercinta. Jangankan untuk membeli alat komunikasi, untuk makan sehari-hari saja harus dicukup-cukupkan.

Mungkin sudah digariskan oleh Tuhan, saya yang sebelumnya juga tidak punya alat komunikasi, akhirnya diberi alat komunikasi berupa handphone nokia versi lama oleh kakak angkat saya. Walaupun tidak terlalu mahal, namun sangat berguna bagi saya dan juga orang tua Siti. Jadi, handphone tersebut terkadang saya pinjamkan kepada orang tua Siti sehingga bisa mengobati rasa kangen pada anaknya walau hanya lewan suara.

Waktu pun terus berlalu hingga akhirnya Siti mendapatkan seorang lelaki yang akan menikahinya. Tentunya, rasa senang dan bahagia bercampur dengan rasa sedih, hinggap di hati orang tua Siti. Mereka senang karena sang anak telah kembali dan akan menikah. Tetapi juga sedih karena sang anak tidak akan bekerja lagi dan kemudian berpisah kembali karena sang anak akan mengikuti suaminya ke pulau yang terkenal sangat padat jumlah penduduknya.

Hari bahagia tersebut telah dilalui, maka datanglah hari perpisahan tersebut. Siti akhirnya ikut suaminya ke pulau yang sangat diminati banyak orang karena katanya menjanjikan banyak pekerjaan. Sejalan dengan bergantinya waktu, kini Siti telah mempunyai anak dan sudah berusia kurang lebih empat tahun.

Pernikahan, ternyata tidak selamanya indah. Ada hal=hal yang membutuhkan kedewasaan sikap dari masing-masing orang. Selain itu, pernikahan juga ada ilmunya. Saya pun mendapatkan kabar bahwa Siti ternyata telah cerai dengan suaminya dengan alasan yang tidak saya ketahui dan saya pun tidak ingin terlalu jauh mengetahuinya karena itu merupakan privasi mereka.

Sebelum kabar tentang perceraian tersebut terdengar di telinga saya, saya telah mendapatkan kabar bahwa Siti ternyata telah menjadi tenaga kerja Indonesia di Malaysia guna mencari uang. Siti menjadi pembantu rumah tangga di Negara serumpun itu.

Kini, orang tua Siti hanya bisa bersedih. Dia bersedih karena sang anak ternyata memilih untuk pergi merantau ke Negara lain daripada pulang kembali ke tempat tinggal orang tuanya. Selain itu, orang tua siti juga bersedih karena anaknya Siti tidak mau diajak tinggal bersama dengan orang tua Siti dikarenakan tidak terlalu mengenal orang tua siti. Memang, orang tua siti tidak terlalu sering mengunjungi anaknya siti dikarenakan jarak yang cukup jauh dan juga biaya yang cukup besar untuk melakukan perjalanan ke tempat sang menantu.

Kabar terbaru yang saya dapatkan, ternyata ibunya Siti sedang sakit. Beliau sakit karena terlalu memikirkan anaknya yang berada jauh di negeri orang dan juga kefikiran cucunya yang tidak mau ikut dirinya pulang ke Palembang.

Sampai pada posisi ini, saya tidak bisa terlalu banyak membantu. Saya hanya memohon kepada Tuhan agar segera memberikan kesembuhan kepada orang tua Siti dan Siti diberikan dana dan juga jalan sehingga Siti bisa pulang ke Indonesia dan menetap bersama ibunya, hingga kemudian memulai kehidupan yang baru guna menjadi lebih baik lagi.

Selain itu, saya juga bisa berdo’a agar para pemimpin bangsa ini sadar bahwa sebenarnya rakyat sedang kesusahan menjalani hidup sebagai rakyat Indonesia. Sementara para pemimpinya berpoya-poya dan sibuk dengan pencitraan. Semoga Tuhan segera memberikan pengganti para pemimpin yang suka mementingkan diri mereka pribadi dan juga golongan mereka dengan pemimpin yang memikirkan kesejahteraan rakyatnya sehingga akan berusaha sekuat tenaga membantu menjadi perantara Tuhan agar rakyat Indonesia menjadi adil, sejathera, madani, makmur, bermartabat, serta beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT Tuhan yang maha esa.

Politikus sama dengan setan?

Tahun ini, merupakan tahun ketiga atau tahun pertengahan dari perburuhan lima tahunan memperebutkan suara rakyat. Sudah dua tahun dilalui, dan sudah selama dua tahun itu pula rakyat Indonesia menikmati kepemimpinan dari orang-orang yang mereka berikan mandatnya. Dua tahun lagi, perlombaan itu kembali dilakukan. Jikalau pemimpin yang dipilih pada dua tahun yang lalu melaksanakan tugas dengan baik dan benar, maka besar kemungkinan akan dipilih kembali dipilih. Jika tidak, maka selamat tinggal.

Tidak sedikit orang-orang yang mengikuti perlombaan lima tahunan tersebut melakukan segala cara untuk mendapatkan suara rakyat. Biasanya mereka melakukan dengan cara merayu, memberikan uang, atau bahkan menggunakan jasa dukun untuk memperlancarkan keinginannya. Ternyata, demi kekuasaan dan harta yang tidak kekal, keimanan pun digadaikan.

Sebagian orang-orang yang merayu agar mereka dipilih tersebut, pasti mengobral janji-janji palsu. Mereka menjanjikan akan membuat rakyat sejahtera, membuat rakyat makmur, dan janji-janji lainnya yang mereka ucapkan. Terkadang, tidak sedikit diantara mereka yang terlalunjur sombong dan takabur dengan mengatakan bahwa semua pasti akan selesai jika diserahkan pada mereka. Serahkan pada yang ahlinya, kata mereka.

Tetapi, pernahkah mereka menyadari bahwa mereka yang menjadi politikus sama dengan setan? Setan adalah makhluk yang dimurkai oleh Allah dan neraka tempatnya. Tetapi ternyata, politikus yang sejatinya adalah manusia, sama dengan setan akibat perbuatannya selama belum menjadi politikus dan menjadi politikus serta setelah menjadi politikus.

Seorang politikus yang ketika sebelum dipilih memberikan janji-janji dan angan kosong kepada masyarakat yang akan memilihnya, naum itu semua ternyata tipuan, maka politikus seperti itulah yang sama dengan setan. Tetapi, jikalau politikus berjanji dan kemudian ditepati serta mereka tidak banyak berjanji tetapi banyak bekerja untuk membantu menjadi perantara bagi kesejatheraan rakyat, maka mereka itulah musuh setan.

Politkus yang suka mengucapkan janji-janji palsu dan angan-angan kosong, ketika mereka mati pada saat kondisi seperti itu, maka mereka akan masuk kedalam neraka jahanam, neraka yang diisi oleh makhluk ciptaan Tuhan yang pembangkang, yaitu Setan.

An Nisa' : 120 : "Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.”


An Nisa' : 121 : "Mereka itu tempatnya Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat lari daripadanya."


An Nisa' : 122 : "Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?"

Semoga saja, politikus yang pada saat ini masih melakukan perbuatan yang dilakukan oleh setan, segera tersadar dan berganti dengan jujur dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka. Tidak terlalu mengobral janji melainkan banyak bekerja untuk kesejahteraan rakyat.

Semoga saja.

Katakan dan Lakukan

Saatnya bicara dan Bekerja, tulisan tersebut terpampang jelas dihalaman sampul sebuah majala Islam yang baru saja memasuki edisi ke 24. Al intima nama majalah tersebut. Saya mendapatkan majalah tersebut dari seorang kenalan yang merupakan anggota dewan perwakilan rakyat kota Palembang yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera.

Kalimat saatnya bicara dan bekerja, memang tidak terlihat memiliki arti yang besar jika kita hanya baca sepintas saja. Tetapi, sejatinya kalimat tersebut mengandung makna yang besar yang besar ketika kita memahami karena pada kalimat tersebut juga mengandung makna ancaman dari Sang Pencipta terhadap manusia yang hidup di dunia ini.

Pada saat ini, sangat banyak sekali manusia yang mengajak manusia untuk melakukan suatu kebaikan. Tetapi ternyata, tidak sedikit dari mereka hanya mengajak orang lain melakukan suatu perbuatan baik. Namun ternyata, mereka tidak melakukan perbuatan seperti yang mereka katakan. Orang seperti inilah yang mendapatkan ancaman dari Allah SWT.

Sejenak, mari kita buka kitab suci Al Qur’an. Pada surah As Saff ayat 2 dan 3, terdapat ancaman yang Allah berikan kepada manusia yang mengajak orang lain berbuat suatu kebaikan, namun ternyata dirinya sendiri tidak melakukan hal tersebut. Ancaman Allah SWT kepada orang-orang seperti ini adalah ancaman kebencian dari Allah SWT kepada mereka.

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (As Shaff:2-3)”

Sungguh, suatu hal yang sangat tidak enak rasanya jikalau kita dibenci oleh Allah SWT Tuhan yang maha esa. Jangankan kebencian dari Allah, kebencian dari orang tua ataupun dari orang lain, sangat sering membuat kita tidak bebas dalam bergerak dan bahkan menimbulkan ketahukan ketika kita akan melakukan sesuatu perbuatan. Lantas, bagaimana jika Allah SWT Tuhan yang maha esa membenci kita dikarenakan sikap kita yang selalu tidak sesuai antara perkataan dengan perbuatan? Silahkan anda fikirkan.

Oleh karena itu, mari kita berkata dan mengajak orang lain untuk melakukan sebuah perbuatan baik jika kita telah melakukannya terlebih dahulu. Jangan sampai kita mendapatkan kebencian dari manusia dan juga Allah SWT Tuhan yang maha esa dikarenakan kegemaran kita berbicara tanpa disertai dengan perbuatan hingga akhirnya merugikan diri kita sendiri.

Kini, saatnya bicara dan bekerja. Katakan dan lakukan!

Selasa, 07 Februari 2012

Kisruh PSSI, kompasiana beruntung?

Kompasiana ( internet / twitter.com )
Tanpa disadari, kurang lebih sudah setengah tahun kisruh PSSI melanda dunia sepak bola Indonesia. Sebuah kisruh yang sangat tidak perlu terjadi jikalau mereka tidak terlalu berambisi untuk mendapatkan kekuasaan yang pada akhirnya ingin mengeruk keuntungan bagi mereka pribadi dan golongannya. Tetapi memang, tukang jual nasi sudah menjadi tukang jual bubur, kita harus menerima walau terkadang merugikan bagi kita semua, sambil berusaha agar bisa mencari dan mempersiapkan pengganti yang lebih baik.

Tetapi ternyata, tidak semua orang atau kelompok mengalami kerugian dikarenakan kisruh PSSI ini. Menurut saya, Kompasiana termasuk kedalam kelompok yang beruntung dalam kisruh PSSI ini. Bagaimana tidak, semenjak kisruh PSSI ini terjadi, kompasiana banyak diisi oleh penulis-penulis dadakan yang berasal dari kelompok ataupun orang pribadi yang bertujuan untuk membela kelompok mereka masing-masing.

Hal ini memang mengasyikan. Tetapi tidak selamanya mengasyikan. Diantara banyaknya penulis-penulis opini baru yang bermunculan, ternyata diantara mereka sangat banyak yang tidak menaati peraturan yang ada pada kompasiana, salah satunya adalah tidak memberikan informasi nama, foto profil, dan indentitas pribadi yang lainnya secara jelas sesuai dengan keadaan pribadi masing-masing.

Sungguh sangat disayangkan, pada saat mereka menulis opini, tetapi ternyata foto profil, nama, dan identitas mereka tidak sesuai dengan kenyaaannya. Kalau demikian, apa bedanya mereka dengan anggota DPR yang sering membolos dan lebih mementingkan diri mereka pribadi?

Selain menggunakan identitas yang diragukan kebenarannya, para pengguna kompasiana pun terkadang seringkali menuliskan opini yang tidak berbobot atau hanya menyerang pribadi atau kelompok lain yang bertentangan dengan keyakinan mereka tapa memperhatikan pernyataan dari orang yang diserang. Bahkan, tidak jarang para pengguna kompasiana hanya membuat opini sebanyak satu paragraf saja. Bagaimana orang bisa mengerti?

Terlepas dari itu semua, saya sangat menikmati fenomena yang ada. Saya menghargai kebebasan yang mereka miliki. Tetapi saya hanya meminta untuk menaati peraturan yang ada di kompasiana. Selain dari itu, saya tidak mau mengusik orang lain walaupun terkadang ada fakta yang pantas untuk disajikan dan bisa membuat merah kuping si pembaca informasi yang saya miliki. Saya hanya ingin melihat jauh kedepan daripada kepentingan saat ini. Saya lebih menjaga hubungan sesama saudara sebangsa dan setanah air daripada berkecimpung pada perang opini yang berujung pada permusuhan antara rakyat Indonesia yang ternyata dibuat dan dipengaruhi oleh orang-orang tertentu guna mewujudkan keinganan mereka.

Jumat, 03 Februari 2012

Tunjukkan kami jalan yang lurus

Jalan yang lurus ( internet/blogspot.com )
Bagi setiap manusia yang beragama Islam, tentunya pasti pernah melaksanakan ibadah Sholat. Walaupun memang, terkadang sangat banyak manusia yang beragama Islam lebih sering meninggalkan ibadah sholat daripada yang menjalankannya. Bahkan, tidak sedikit manusia yang beragama Islam, hanya melaksanakan sholat dua kali dalam setahun yaitu sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha.

Pada saat seseorang melaksanakan ibadah sholat, tentunya mereka akan membaca surah Al Fatihah karena surah tersebut merupakan rukun dalam melaksanakan ibadah sholat. Hal ini berarti bahwa, jika seseorang tidak membaca Al Fatihah, maka sholatnya tidak sah.

“Tidak sah shalat bagi yang tidak membaca al Fatihah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Surah Al Fatihah memiliki tujuh ayat yang selalu diulang pada setiap rakaat dalam ibadah sholat. Pada ayat ke 6 dan ke 7, seseorang yang membaca surah Al Fatihah pada hakikatnya adalah sedang berdo'a agar Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang memberikan petunjuk yang lurus kepada mereka, petunjuk yang diberikan kepada orang-orang yang telah diberi nikmat. Selain itu, ketika membaca surah Al Fatihah, seseorang pada hakikatnya sedang meminta agar dilindungi oleh Allah SWT dari jalan yang dimurkai dan jalan yang sesat.

Setelah mempelajari arti dan makna dari ayat tersebut, maka timbul sebuah pertanyaan yaitu siapakah orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah SWT Tuhan yang maha esa?

Ternyata, jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat pada surah An-Nisa ayat 68 dan 69. Ayat tersebut dapat diartikan dan dipahami bahwa Allah SWT pasti akan memberikan kepada manusia petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang diberikan rahmat oleh Allah. Orang-orang yang diberikan rahmat dan nikmat tersebut adalah para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh.

An-Nisa ayat 68 : "dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus."

An-Nisa ayat 69 : "Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin*, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Para Nabi dan Rasul yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia bertujuan untuk mengajarkan Ilmu Tauhid, Ilmu yang mengesakan Allah SWT, ilmu yang mengajarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tentunya, untuk menyampaikan ilmu tersebut, Nabi dan Rasul diberikan mukjizat oleh Allah SWT agar para Nabi dan Rasul bisa mendapatkan kemudahan ketika mengajarkan ilmu tersebut kepada ummat manusia. Didalam setiap upaya mengajarkan ilmu tersebut, Nabi dan Rasul diberikan nikmat dan petunjuk agar dapat menyampaikan ilmu tersebut kepada Ummat manusia.

Selain para Nabi, orang yang diberikan nikmat dan petunjuk oleh Allah SWT adalah orang-orang yang mencintai kebenaran. Orang yang sangat mencintai kebenaran, selama hidupnya akan melakukan segala hal sesuai dengan petunjuk yang terdapat didalam Al Qur'an dan juga Hadist Nabi. Ketika para pecinta kebenaran meyakini petunjuk yang diajarkan oleh Allah SWT, maka mereka akan mendapatkan kenikmatan berupa ketenangan batin selama mereka hidup didunia dan juga kebahagiaan di surga, ketika mereka telah meninggal dunia.

Selain itu, orang-orang yang mati syahid juga termasuk kedalam golongan orang-orang yang diberikan nikmat dari Allah SWT. Orang-orang yang selama hidupnya bersungguh-sungguh untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, maka orang tersebut akan mendapatkan kenikmatan ketika menjalani kehidupan di dunia dan mendapatkan kenikmatan ketika telah meninggal dunia.

Orang-orang yang mati syahid, bukan hanya berarti orang yang berjuang di medan perang untuk membela agama. Seorang ibu yang berjuang mendidik dan membesarkan anaknya dalam bingkai ajaran agama, dan ketika dia meninggal masih dalam keadaan mengajarkan nilai-nilai agama, maka dia pun akan meninggal dalam keadaan syahid. Selain itu, seorang suami yang terus berusaha untuk mencari rezeki yang halal buat istri dan anaknya, kemudian dia meninggal dunia ketika sedang bersungguh-sungguh mencari rezeki yang halal, maka dia pun meninggal dalam keadaan syahid.

Terakhir, orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah SWT adalah orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh ketika menjalani kehidupannya, maka dia akan selalu beribadah kepada Allah SWT dan menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi saudaranya sebangsa dan setanah air. Tentunya, orang-orang seperti ini, ketika menjalani kehidupannya akan mendapatkan nikmat yang luar biasa dan ketika dia telah meninggal dunia, nikmat Surga pun akan didapatkannya. Tentunya, jikalau selama mereka beribadah kepada Allah dan membantu sesama manusia, dia ikhlas demi mengharapkan ridho Allah SWT.

Para Nabi, Para Pecinta Kebenaran, Orang-orang yang mati Syahid, dan Orang-orang yang sholeh mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT di dunia dan akhirat dikarenakan mereka menaati Allah. Sebagai manusia, semoga kita termasuk kedalam golongan-golongan tersebut sehingga kita bisa mendapatkan kenikmatan di dunia dan akhirat. Jikalau kita belum termasuk kedalam golongan-golongan tersebut, ayo kita berusaha agar masuk kedalam golongan orang-orang yang mencintai kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh agar kita bahagia dunia dan Akhirat.

Iklan Pribadi ___

1. Dijual, Madu Sunnah, sebuah madu asli dari Timur Tengah yang mempunyai berat 375 Gram seharga Rp. 100.000. Jika berminat silahkan hubungi oyonghairudinsikumbang@ymail.com

2. Penjahit Datuk Mulia, menerima segala macam pembuatan celana, baju, jas, baik laki-laki ataupun perempuan. Penjahit Datuk Mulia beralamat di Jln. Lunjuk Jaya No. 5442 RT 48 Palembang.

Sabtu, 28 Januari 2012

Narkoba, tiket kilat menuju KEMATIAN

Narkoba, Tiket kilat menuju kematian ( internet/caritauaja.info )
Tuhan teramat sayang pada kita makhluknya yang bernama manusia. Manusia diberikan kelebihan oleh Tuhan sehingga manusi lebih mulia dari makhluk ciptaannya yang lain. Tujuan diberikan kelebihan kepada manusia adalah agar manusia tersebut beribadah kepada-Nya, mengelola alam semesta, dan mendapatkan kesejahteraan dari penggunaan kelebihan tersebut.

Tubuh yang sehat, termasuk kedalam salah satu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Maksud dari Tuhan memberikan kesehatan kepada manusia adalah bertujuan agar manusia dapat beraktifitas sebaik-baiknya selama manusia hidup didunia. Tubuh yang sehat, bisa berguna bagi manusia sehingga mereka dapat beribadah dan dapat mengelola alam semesta yang diciptakan oleh Tuhan untuk manusia.

Tetapi sayang, tidak sedikit manusia yang menjadi seorang PEMBANGKANG. Tuhan telah menciptakan manusia dengan tubuh yang sehat, ternyata manusia merusaknya dengan menggunakan narkoba, minuman keras, ataupun hal-hal lainnya yang dilarang oleh Tuhan. Padahal, selain merusak diri manusia itu sendiri, mereka yang menggunakan narkoba ataupun minuman keras juga bisa merugikan orang lain yang berada disekelilingnya.

Pembaca mungkin mengetahui kejadian beberapa hari yang lalu. Seorang wanita yang berusia sekitar 29 tahun, menabrak halte mobil hingga akhirnya menewaskan sembilan orang nyawa manusia. Berdasarkan informasi terakhir yang beredar, sang pengendara mobil tersebut dalam keadaan mabuk dikarenakan menggunakan narkoba dan bahkan pengendara mobil dan tiga orang rekan sang pengendara, ada yang menggunakan minuman keras. Sungguh menyedihkan memang, sebuah perbuatan yang merugikan diri sendiri, pada akhirnya juga harus merugikan orang lain dan berujung pada hilangnya nyawa seseorang.

Pada saat ini, para pengguna narkoba atau minuman keras sangat banyak jumlahnya. Banyak faktor yang menyebabkan seorang manusia sampai mau menggunakan narkoba ataupun minuman keras, walaupun mereka menyadari bahwa narkoba merupakan tiket kilat menuju kematian. Adapun faktor yang menyebabkan seseorang bisa menggunakan narkoba ataupun minuman keras yaitu faktor pribadi, faktor keluarga, dan juga faktor lingkungan.

Sangat banyak ditemui fakta bahwa seseorang yang menggunakan narkoba ataupun minuman keras diakibatkan oleh tidak siapnya mental mereka dalam menyikapi tekanan dalam kehidupan ini. Seperti kita ketahui bersama bahwa hidup di dunia ini tidaklah mudah dan cenderung memiliki banyak sekali tekanan. Orang yang tidak memiliki ketahan mental yang kuat, maka mereka akan cenderung untuk mencoba menggunakan narkoba ataupun minuman keras sebagai pelarian dari segala tekanan yang mereka dapatkan yang akhirnya membuat mereka ketagihan.

Selain dipengarungi oleh faktor pribadi, faktor keluar juga mempengaruhi seseorang sehingga mereka menggunakan narkoba ataupun minuman keras. Tidak sedikit fakta yang ditemui bahwa ternyata orang tua juga menggunakan narkoba ataupun minuman keras sehingga sangat besar kemungkinan anak mereka juga menggunakan narkoba ataupun minuman keras. Sedangkan bagi orang tua yang tidak menggunakan narkoba ataupun minuman keras, sementara anak mereka menggunakan, biasanya kejadian ini disebabkan oleh kelalaian dari orang tua dalam hal pengawasan dan pendidikan pada anak mereka.

Saat ini, tidak sedikit orang tua yang membebaskan anaknya untuk dapat melakukan apa saja. Orang tua sibuk bekerja diluar rumah dengan alasan mengumpulkan uang demi anak-anaknya. Tetapi tidak jarang, sikap orang tua yang seperti ini menjadi pendorong bagi seorang anak untuk menjadikan narkoba dan minuman sebagai pemecahan dari berbagai masalah yang dihadapinya.

Seperti kita ketahui bersama bahwa pada usia yang masih relatif muda, seorang anak membutuhkan teman yang bisa mendengar cerita mereka dan memberikan mereka nasehat, saran, atau pun solusi. Orang tua memegang peranan penting untuk dapat menjadi teman cerita bagi sang anak sehingga sang anak bisa mendapatkan sebuah solusi dari orang tua mereka. Jikalau orang tua sudah menjadi tempat pelarian dari permasalahan yang dihadapi oleh sang anak, maka sangat kecil kemungkinan mereka akan berlari menggunakan narkoba ataupun minuman keras sebagai pelarian dari pemecahan masalah yang mereka hadapi.

Selain faktor pribadi dan faktor keluarga, seseorang bisa menggunakan narkoba atau minuman keras, biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan kepribadian sang anak. Jika seseorang berteman dengan pandai besi, maka dia akan terpercik oleh api yang dihasilkan oleh pembuatan besi tersebut. Sedangkan jika seseorang bergaul dengan penjual minyak wangi, maka dia akan ikut menjadi wangi walaupun tidak menggunakan minyak wangi.

Orang tua berkewajiban untuk memberikan lingkungan yang baik kepada anak-anaknya. Orang tua harus mengetahui bahwa tempat tinggal mereka, apakah akan berdampak buruk atau berdampak baik bagi perkembangan kepribadian anak mereka. Jika tempat tinggal tersebut akan berdampak buruk bagi perkembangan sang anak, maka sangat baik kalau tempat tersebut ditinggalkan dan mencari tempat yang lebih baik karena masa depan anak adalah sesuatu hal yang lebih penting daripada sebuah rumah yang besar ataupun mewah tetapi akan berdampak buruk bagi perkembangan kepribadian sang anak.

Sebenarnya, solusi dari ketiga faktor tersebut adalah pendidikan nilai-nilai ajaran agama pada seorang anak. Jika sejak kecil hingga mereka dewasa dan kemudian tua, sang anak sudah diajarkan dan dididik serja menjalankan nilai-nilai ajaran agama, serta orang tuanya juga menjalankan nilai-nilai ajaran agama dengan baik, maka peredaran narkoba dan minuman keras ataupun zat-zat berbahaya yang lainnya, tidak akan berkembang dengan pesat. Tetapi, jika orang tua tidak mengajarkan nilai-nilai ajaran agama kepada sang anak dan orang tua juga tidak memahami nilai-nilai ajaran agama, maka sangat besar kemungkinan perederan narkoba, minuman keras, dan zat-zat berbahaya lainnya akan terus berkembang dengan pesat dan akan menghancurkan masa depan anak-anak kita.

Sekarang, sebuah pelajaran telah kita lihat dan kita rasakan. Betapa bahayanya seorang anak yang tidak diajarkan dan tidak dididik dengan nilai-nilai ajaran agama. Mereka menggunakan narkoba dan minuman keras sehingga merugikan diri mereka sendiri dan juga pada akhirnya merugikan orang lain. Jangan sampai anak kita menambah daftar panjang para pengguna narkoba ataupun minuman keras dan zat-zat berbahaya lainnya, yang pada akhirnya akan menyengsarakan orang tua ataupun orang lain.

Mari selamatkan rakyat Indonesia dari bahaya narkoba, minuman keras, ataupun zat-zat berbahaya yang lainnya dengan cara mendidik anak dan mengajarkan nilai-nilai agama pada mereka dan orang tua juga harus menjadi contoh bagi mereka dengan belajar dan menjalankan nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan berumah tangga.