Sabtu, 22 Oktober 2011

Obrolan tentang aqidah

Malam ini, nikmat Allah SWT sedang berlimpah kepada makhluknya yang ada di bumi. Hujan terus turun membasahi bumi dari sore hari hingga pukul 19.00 WIB. Walaupun memang, tidak selamanya hujan karena ada satu saat dimana hujan tersebut berhenti dan kemudian lanjut kembali hingga akhirnya berhenti total.

Rabu malam, berdasarkan jadwal yang telah aku rencanakan, maka aku harus menghadiri forum melingkar. Forum melingkar merupakan kegiatan mingguan yang berisi acara pembacaan al qur’an, pemahaman tafsir al qur’an, dan pemberian materi seputar dunia keislaman.

Kali ni, aku berangkat bersama dengan tiga orang temanku. Sekitar pukul 20.00 wib, kami berangkat menuju tempat orang yang akan memberikan materi atau dikenal dengan sebutan murobbi. Aku mengikuti kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan keimanan dan ilmu keagamaan sehingga kebiasaan dan perbuatanku yang jelek bisa berubah agar sesuai dengan yang dianjurkan oleh ajaran agama.

Setengah jam perjalanan, aku bersama rekan-rekanku telah tiba dirumah sang murobbi. Murobbi kami ini ternyata adalah anggota dewan perwakilan rakyat daerah dan juga tamatan salah satu universitas di Mesir. Aku merasa beruntung mengenalnya. Selain mendapatkan ilmu agama, aku bisa lebih belajar tentang arti sebuah kesederhanaan.

Singkat kata dan singkat cerita, ternyata pembahasan kami malam ini berkaitan dengan masalah Aqidah. Ya, Aqidah sebagai seorang muslim atau sebagai seseorang yang beragama Islam.

Pada pembahasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aqidah secara bahasa diartikan sebagai ikatan atau janji atau juga keyakinan. Sedangkan secara syariat, aqidah berarti perkara yang dibenarkan oleh jiwa dan hati, terasa tenang ketika dikerjakan, dan tidak ada keraguan didalam menjalankannya.

Selain itu, sumber-sumber aqidah islam ada tiga macam. Pertama adalah Al Qur’an, kedua adalah Hadist, dan ketiga adalah ijtima’.

Seperti kita ketahui bersama bahwa Al Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sebagai petunjuk bagi manusia yang beriman untuk mencapai kebahagiaan didunia dan diakhirat.

Salah satu surah didalam Al Qur’an yaitu surah Al ikhlas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang satu, tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Allah SWT tempat kita meminta segala sesuatu. Allah SWT tidak beranak dan tidak diperanakan serta tidak ada yang dapat menandingi kekuatan dan kebesaran yang dimiliki oleh Allah SWT.
Selain itu, didalam Al Qur’an surah Al Baqoroh ayat 255 dijelaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang maha hidup dan secara terus menerus mengurus makhluknya tanpa mengantuk dan tanpa tidur. Semua yang ada dilangit dan dibumi ini adalah kekuasaan Allah dan Allah SWT tidak merasa berat untuk mengatur semuanya dikarenakan Allah SWT Maha Tinggi dan Maha Besar.

Sedangkan hadits, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.

Ijma’ adalah salah satu dasar yang menjadi sumber rujukan, pedoman dan sumber dasar hukum syari’at yang mulia ini setelah Al Qur`an dan Sunnah. Ijma’ bersumber dari Al Qur`an dan Sunnah, menjadi penguat kandungan keduanya dan penghapus perselisihan yang ada diantara manusia dalam semua perselisihan mereka.

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah menyatakan: “Ijma’ adalah sumber hukum ketiga yang dijadikan pedoman dalam ilmu dan agama, mereka menimbang seluruh amalan dan perbuatan manusia baik batiniyah maupun lahiriyah yang berhubungan dengan agama dengan ketiga sumber hukum ini”.

Setelah mendengarkan materi tentang aqidah tersebut, aku menyadari bahwa intisari dari aqidah islam adalah bagaimana cara kita meyakini dan melaksanakan didalam kehidupan kita tentang pemahaman kita bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hanya Allah tempat kita meminta dengan segala kelemahan yang kita miliki.

Selanjutnya, setelah aku mengerti tentang sumber-sumber aqidah islam, kami mendapatkan penjelasan tentang dasar-dasar dari aqidah. Berdasarkan materi yang disampaikan, sumber-sumber aqidah adalah rukun iman yang terdiri dari iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qodo dan qodar.

Orang Islam yang telah memahami dan menjalani aqidah islam dengan baik pada kehidupannya sehari-hari, ternyata akan merubah cara pandang orang tersebut dalam menjalani kehidupan sehari-harinya selama hidup didunia.

Setidaknya, seseorang yang telah memahami dan menjalani aqidah islam dengan baik, akan mempunya perasaan meredeka, tenang, mulia, aman, optimisi, mendapatkan kebaikan, berani, mampu memimpin, dan bertawakal kepada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa.

Forum melingkar yang aku hadiri bersama dengan teman-temanku pada malam hari ini, memberikan ilmu baru tentang arti kehidupan dan bagaimana menjalani kehidupan ini. Ilmu tentang bagaimana caranya agar kita meyakini bahwa hanya Allah SWT tempat kita memohon dan berlindung sehingga kita sebagai manusia tidak salah dalam melangkah menjalani dunia yang sementara ini.

Dalam hati, aku hanya bisa berharap dan berdo’a agar diriku dan anda semua bisa menjadikan ajaran Al Qur’an dan Hadist sebagai pegangan kita selama hidup didunia agar kita termasuk kedalam golongan orang yang bertaqwa sehingga kita bisa mendapatkan keridhoan Allah SWT berupa Surga yang begitu indah.
Semoga saja, Amiin.

Pak Polisi, Pak Polisi

Kartun Polisi (internet/blogspot.com)
Kali ini, aku ingin berbagi cerita tentang apa yang dialami oleh adikku. Kejadian ini terjadi pada hari minggu malam di salah satu jalan yang berada disalah satu kota yang ada di Indonesia.

Mala mini, adikku berangkat kerumah temannya yang jaraknya sekitar beberapa kilometer. Dia menggunakan motor yang dipinjam daritemannya. Padahal, adikku ini belum terlalu bisa menggunakan motor dengan baik, tetapi tanpa sepengetahuanku dia pergi juga.

Ternyata, kejadian itu dating juga. Dia terjatuh dari motor yang dikendarainya. Motornya dan tangannya lecet. Kata adikku, dia tidak menyangka bahwa motor yang berada disampingnya langsung menyalipnya, padahal ada mobil didepan adikku. Adikku terjatuh karena terkejut dan juga karena jalanan licin.

Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan adikku. Ketika terjatuh, bukannya ditolong oleh aparat yang bertugas dijalanan, tetapi adikku malah ditilang oleh aparat tersebut.

KEbetulan pada saat itu, adikku tidak membawa STNK dan SIM sehingga dia menjadi santapan empuk bagi aparat tersebut. Ibaratnya, kucing mendapatkan ikan yang gemuk dan segar dan sangat sayang kalau disia-siakan begitu saja.

Adikku termasuk orang yang kurang dalam sisi mental. Sehingga hal inilah yang dimanfaatkan oleh aparat itu untuk menekan adikku. Sang aparat meminta uang sebesar dua ratus ribu rupiah. Tetapi karena adikku tidak ada uang, sang aparat terus memberikan tekanan.

Tentunya, sebagai orang yang kurang dalam sisi mental, adikku menjadi takut. Sang aparat pun bertanya kepada adikku apakah dia mempunya handphone atau tidak. Kebetulan adikku mempunyai handphone, maka handphone tersebut disuruh jual oleh sang aparat yang ada di pos. Akhirnya, handphone itu pun lepas dengan harga lima puluh ribu rupiah dan uang tersebut diambil oleh sang aparat. Padahal, adikku membeli handphone dengan harga enam ratus lima puluh ribu rupiah.

Sungguh malang nasib adikku, setelah diperas aparat, adikku harus mengeluarkan uang lagi untuk memperbaiki kendaraan yang dia gunakan. Kendaraan yang dia gunakan itu masih baru, dan tentunya harus diganti dengan barang baru karena itu permintaan dari sang pemilik kendaraan.

Aku tidak terlalu geram jika sang aparat menahan motor yang dibawa oleh adikku dengan alasan ditilang. Tetapi aku geram karena sang aparat telah melakukan pemerasan terhadap adikku. Aparat yang ditugaskan untuk menegakkan hukum, malah melakukan pelanggaran hukum.

Sebenarnya, hal ini sudah terlalu sering terjadi, bahkan terhadap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki surat-surat dan menaati peraturan lalu lintas sekalipun. Aku sering memperhatikan para aparat yang mencari mangsa seperti pengendara motor tanpa memperhatikan apakah pengendara tersebut salah atau tidak, yang penting dalam fikiran mereka adalah bagaimana caranya mendapatkan uang rampasan.

Sayangnya, petinggi dari aparat tersebut tidak terlalu peka terhadap keluhan masyarakat. Mereka pura-pura tidak tahu dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Bahkan, sampai masyarakat ada yang menyebut oknum aparat tersebut sebagai perampok bereseragam pun, perbaikan kinerja aparat tersebut tidak pernah diperhatikan. Padahal, tugas mereka adalah melindungi dan melayani rakyat, tetapi kenyataannya mereka adalah perampok rakyat.

Buat pengunjung blog ini, berhati-hatilah karena bukan tidak mungkin kalau nanti anda yang akan menjadi korban perampokan dari aparat tersebut. Berhati-hatilah…

Senin, 17 Oktober 2011

Komodo, dari Indonesia untuk NTT

Komodo (Internet/Bumiku1.blogspot.com/)
Beberapa hari yang lalu, aku mendapatkan sebuah informasi dari twitter yang mengajak agar memberikan dukungan melalui sms. Dukungan tersebut adalah dukungan agar komodo masuk dalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Kebetulan pada waktu itu, aku lagi ada pulsa. Ya sebagai anak bangsa yang ingin agar negaranya lebih terkenal, maka aku pun langsung mengirimkan sms dan pulsa yang aku miliki langsung dipotong sebesar seribu rupiah.

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia yang bernama Jusuf Kalla, menyatakan bahwa pada tanggal 15 Oktober 2011 yang lalu, pulsa yang dikeluarkan jika kita memberikan dukungan agar KOMODO masuk dalam tujuh keajaiban dunia adalah sebesar satu rupiah. hanya satu rupiah.

Oh iya, Pak Jusuf Kalla (JK) merupakan duta Pulau Komodo yang bertugas untuk mengajak masyarakat agar mendukung KOMODO untuk masuk kedalam salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Mungkin kita akan bertanya-tanya mengapa kita harus mendukung KOMODO. KOMODO ternyata merupakan hewan langkah yang hanya ada di Indonesia. Komodo tidak bisa kita jumpai selain di Pulau Komodo yang berada di Provinsi NUSA TENGGARA TIMUR (NTT).

Selain dikarenakan KOMODO hanya ada di Indonesia, tujuan dari dukungan yang kita berikan adalah untuk membantu mempromosikan keindahan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Seperti kita ketahui bersama bahwa NTT termasuk kedalam salah satu Provinsi yang belum mengalami kemajuan yang sangat pesat. Padahal, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak sekali potensi wisata, kuliner, dan budaya yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat Nusa Tenggara Timur untuk memperoleh kesejahteraan yang baik.

Jika KOMODO sampai masuk kedalam tujuh keajaiban dunia, tentu hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Turis-turis akan datang ke NTT dan bisa menikmati keindahan yang ada sehingga bisa memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang berada di Nusa Tenggara Timur.

Oleh karena itu, aku mengajak kita semua untuk meluangkan sedikit waktu dan pulsa yang anda miliki guna memberikan dukungan agar KOMODO masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Caranya dengan mengetikan SMS dengan format KOMODO terus dikirimkan ke nomor 9818.

Siapa yang mengirimkan SMS dukungan sebanyak seratus kali, maka sangat besar kemungkinan nama anda akan dicatat pada museum komodo yang ada di Pulau Komodo sebagai tanda bahwa anda telah turut mendukung komodo untuk masuk dalam tujuh keajaiban dunia.

Ayo, kita SMS sekarang juga!!!

Minggu, 16 Oktober 2011

Salahkah aku?

Sebelumnya, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada para pengguna internet yang sudah mampir ataupun terdampar diblog pribadiku ini. Blog ini masih terbilang baru, blog ini akan menjadi media bagiku untuk menyampaikan apa yang aku rasa, apa yang aku fikirkan, dan apa yang aku inginkn.

Kali ini, untuk pertama kalinya aku ingin berbagi cerita tentang apa yang aku rasakan. tentunya sebagai manusia, aku bersyukur telah diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihan yang aku miliki, dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Manusia yang terbaik, tentunya tidak selamanya dia akan baik. Pasti ada suatu masa dimana manusia tersebut pernah melakukan sesuatu kesalahan yang mungkin membuat dia akan menjadi resah dan gelisah.

Begitulah yang mungkin terjadi pada diriku saat ini. Aku yang diciptakan sebagai manusia normal, memiliki nafsu seksual terhadap lawan jenis yang bernama wanita. Tetapi, hal inilah yang membuat aku bingung dengan keadaanku.

Bagi sebagian lelaki, mungkin mereka tidak terlalu pusing dengan nafsu seks yang sedang mereka rasakan. Mereka bisa mencari pacar dan merayu wanita yang menjadi pacar mereka untuk kemudian diajak bercumbu dan kemudian berakhir dengan berhubungan seksual.

Secara lisan, mungkin lelaki dan wanita yang pacaran, tidak akan ada yang mau mengakui bahwa pacaran merupakan sarana bagi mereka untuk melampiaskan nafsu mereka tanpa terjalin dalam suatu ikatan yang bernama pernikahan.

Aku, termasuk kedalam golongan orang yang tidak suka pacaran. Tetapi, walaupun aku tidak pacaran, entah mengapa ketika sudah terlalu lama berkomunikasi dengan seorang wanita lewat telepon, sangat besar kemungkinan kalau kalimat-kalimat yang aku ucapkan menjurus ke arah seks sebagai sarana melepaskan gairah seks yang sedang aku rasakan. Oleh karena itu aku lebih sering memilih untuk tidak terlalu lama berbicara dengan wanita.

Hal inilah yang membuat aku bingung. Salahkah apa yang aku lakukan ini? kalaupun salah, aku bingung mau bagaimana. Kalau untuk menikah, aku belum sanggup karena penghasilan yang aku dapatkan belum seberapa. Sedangkan kalau pacaran, aku takut nanti kalau berbuat zina sehingga nanti membuat Tuhan menjadi sangat murka. Walaupun memang, berbicara seputar seks melalui telepon pun sudah membuat Tuhan marah kalau bukan sama istri yang sah.

Aku sadar bahwa memang secara keseluruhan, aku ini salah. Seringkali, dalam lamunanku, aku memohon kepada Tuhan agar membantu diriku untuk mencari solusi atas permasalahn yang sedang aku hadapi. Aku merasa sangat berdosa karena melakukan hal ini. Aku sangat ingin keluar dari jalan yang telah aku lakukan saat ini.

Oh Tuhan, bantulah aku....