Sabtu, 31 Maret 2012

Mana lapangan kami?

Sepak Bola di Jalanan ( Internet )
Malam hari ini, aku mendapatkan kesempatan untuk mengobrol dipinggir jalan bersama dengan teman-teman di daerahku. Seperti biasa, obrolan kami tidak jauh dari obrolan anak muda yang pasti akan berakhir dengan canda dan tawa. Tetapi ada sesuatu yang menarik dari obrolan itu, mereka bertanya dimana lapangan buat mereka.

Kita semua tentu menyadari dan meyakini bahwa narkoba merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh dan juga tentunya akan merugikan bangsa. Sangat banyak dari korban keganasan narkoba tersebut merupakan generasi muda harapan bangsa ini.

Mungkin, bagi sebagian orang, ada yang menganggap bahwa para pemuda yang menggunakan narkoba adalah orang yang bodoh. Tetapi, jika kita mau menelusuri lebih dalam guna mencari alasan yang pasti mengenai penyabab dari mereka menggunakan narkoba, tentunya kita akan mendapatkan suatu keadaan dimana mereka sebenarnya tidak mau menggunakan narkoba sebagai pelarian atas permasalahan yang mereka hadapi.

Orang tua yang seharusnya menjadi teman cerita dan menjadi pengayom bagi mereka, ternyata tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang membiarkan anak mereka terjerumus dalam lembah yang menghancurkan tersebut.

Ketidakpedulian para orang tua terhadap a nak, bersanding erat dengan tidak adanya lapangan olahraga bagi generasi muda untuk mengaktualisasikan dan mempromosikan dirinya sehingga bisa menyebabkan narkoba menjadi pelarian bagi mereka.

Kita semua tentu mengetahui bahwa pada saat ini, hampir tidak ada lagi lapangan yang bisa digunakan oleh para pemuda untuk berolahraga. Lapangan tersebut telah berganti dengan gedung-gedung pencakar langit ataupun perumahan-perumahan yang sangat banyak diisi oleh manusia-manusia yang memiliki sifat individual yang begitu tinggi.

Musisi handal Indonesia, Iwan Fals, ternyata sudah lama mengingatkan persoalan ini. Melalui lagu yang berjudul MEREKA ADA DI Jalan, Iwan Fals mengingatkan bahwa pada saat dia menciptakan lagu tersebut, pembangunan telah merampaskan hak generasi muda untuk menikmati fasilitas lapangan olahraga dari pemerintah buat mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Memang, pada saat ini sudah ada pengusaha yang menyediakan lapangan olahraga. Namun sangat disayangkan, biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan fasilitas tersebut, tidaklah murah dan bahkan hanya terbatas beberapa saat saja dan juga mungkin tidak bisa dilakukan setiap kali dikarenakan harus menyiapkan dan mengeluarkan penghasilan secara luar biasa.

Berbanding terbalik kalau lapangan olahraga tersedia pada setiap wilayah rukun tetangga, tentunya generasi muda akan setiap hari berolahraga dikarenakan tidak akan mengeluarkan biaya. Selain bisa menghindarkan par apemuda dari penggunaan narkoba, bukan tidak mungkin diantara pemuda tersebut ada yang berbakat dan bisa dididik untuk menjadi atlet yang akan membela Indonesia pada pertandingan internasional.

Sekarang, semua keputusan ada ditangan pemerintah. Setiap masa dari kepemipinan, pasti akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinan tersebut. Jangan sampai dikarenakan ketidakpedulian terhadap generasi muda ataupun hal-hal kecil yang lainnya, menjadi penyebab bagi para pemimpin untuk tidak segera menikmati indahnya surge.