Jumat, 03 Februari 2012

Tunjukkan kami jalan yang lurus

Jalan yang lurus ( internet/blogspot.com )
Bagi setiap manusia yang beragama Islam, tentunya pasti pernah melaksanakan ibadah Sholat. Walaupun memang, terkadang sangat banyak manusia yang beragama Islam lebih sering meninggalkan ibadah sholat daripada yang menjalankannya. Bahkan, tidak sedikit manusia yang beragama Islam, hanya melaksanakan sholat dua kali dalam setahun yaitu sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha.

Pada saat seseorang melaksanakan ibadah sholat, tentunya mereka akan membaca surah Al Fatihah karena surah tersebut merupakan rukun dalam melaksanakan ibadah sholat. Hal ini berarti bahwa, jika seseorang tidak membaca Al Fatihah, maka sholatnya tidak sah.

“Tidak sah shalat bagi yang tidak membaca al Fatihah.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

Surah Al Fatihah memiliki tujuh ayat yang selalu diulang pada setiap rakaat dalam ibadah sholat. Pada ayat ke 6 dan ke 7, seseorang yang membaca surah Al Fatihah pada hakikatnya adalah sedang berdo'a agar Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang memberikan petunjuk yang lurus kepada mereka, petunjuk yang diberikan kepada orang-orang yang telah diberi nikmat. Selain itu, ketika membaca surah Al Fatihah, seseorang pada hakikatnya sedang meminta agar dilindungi oleh Allah SWT dari jalan yang dimurkai dan jalan yang sesat.

Setelah mempelajari arti dan makna dari ayat tersebut, maka timbul sebuah pertanyaan yaitu siapakah orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah SWT Tuhan yang maha esa?

Ternyata, jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat pada surah An-Nisa ayat 68 dan 69. Ayat tersebut dapat diartikan dan dipahami bahwa Allah SWT pasti akan memberikan kepada manusia petunjuk kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang diberikan rahmat oleh Allah. Orang-orang yang diberikan rahmat dan nikmat tersebut adalah para nabi, para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh.

An-Nisa ayat 68 : "dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus."

An-Nisa ayat 69 : "Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin*, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Para Nabi dan Rasul yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia bertujuan untuk mengajarkan Ilmu Tauhid, Ilmu yang mengesakan Allah SWT, ilmu yang mengajarkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Tentunya, untuk menyampaikan ilmu tersebut, Nabi dan Rasul diberikan mukjizat oleh Allah SWT agar para Nabi dan Rasul bisa mendapatkan kemudahan ketika mengajarkan ilmu tersebut kepada ummat manusia. Didalam setiap upaya mengajarkan ilmu tersebut, Nabi dan Rasul diberikan nikmat dan petunjuk agar dapat menyampaikan ilmu tersebut kepada Ummat manusia.

Selain para Nabi, orang yang diberikan nikmat dan petunjuk oleh Allah SWT adalah orang-orang yang mencintai kebenaran. Orang yang sangat mencintai kebenaran, selama hidupnya akan melakukan segala hal sesuai dengan petunjuk yang terdapat didalam Al Qur'an dan juga Hadist Nabi. Ketika para pecinta kebenaran meyakini petunjuk yang diajarkan oleh Allah SWT, maka mereka akan mendapatkan kenikmatan berupa ketenangan batin selama mereka hidup didunia dan juga kebahagiaan di surga, ketika mereka telah meninggal dunia.

Selain itu, orang-orang yang mati syahid juga termasuk kedalam golongan orang-orang yang diberikan nikmat dari Allah SWT. Orang-orang yang selama hidupnya bersungguh-sungguh untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah, maka orang tersebut akan mendapatkan kenikmatan ketika menjalani kehidupan di dunia dan mendapatkan kenikmatan ketika telah meninggal dunia.

Orang-orang yang mati syahid, bukan hanya berarti orang yang berjuang di medan perang untuk membela agama. Seorang ibu yang berjuang mendidik dan membesarkan anaknya dalam bingkai ajaran agama, dan ketika dia meninggal masih dalam keadaan mengajarkan nilai-nilai agama, maka dia pun akan meninggal dalam keadaan syahid. Selain itu, seorang suami yang terus berusaha untuk mencari rezeki yang halal buat istri dan anaknya, kemudian dia meninggal dunia ketika sedang bersungguh-sungguh mencari rezeki yang halal, maka dia pun meninggal dalam keadaan syahid.

Terakhir, orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah SWT adalah orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh ketika menjalani kehidupannya, maka dia akan selalu beribadah kepada Allah SWT dan menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi saudaranya sebangsa dan setanah air. Tentunya, orang-orang seperti ini, ketika menjalani kehidupannya akan mendapatkan nikmat yang luar biasa dan ketika dia telah meninggal dunia, nikmat Surga pun akan didapatkannya. Tentunya, jikalau selama mereka beribadah kepada Allah dan membantu sesama manusia, dia ikhlas demi mengharapkan ridho Allah SWT.

Para Nabi, Para Pecinta Kebenaran, Orang-orang yang mati Syahid, dan Orang-orang yang sholeh mendapatkan kenikmatan dari Allah SWT di dunia dan akhirat dikarenakan mereka menaati Allah. Sebagai manusia, semoga kita termasuk kedalam golongan-golongan tersebut sehingga kita bisa mendapatkan kenikmatan di dunia dan akhirat. Jikalau kita belum termasuk kedalam golongan-golongan tersebut, ayo kita berusaha agar masuk kedalam golongan orang-orang yang mencintai kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang sholeh agar kita bahagia dunia dan Akhirat.

Iklan Pribadi ___

1. Dijual, Madu Sunnah, sebuah madu asli dari Timur Tengah yang mempunyai berat 375 Gram seharga Rp. 100.000. Jika berminat silahkan hubungi oyonghairudinsikumbang@ymail.com

2. Penjahit Datuk Mulia, menerima segala macam pembuatan celana, baju, jas, baik laki-laki ataupun perempuan. Penjahit Datuk Mulia beralamat di Jln. Lunjuk Jaya No. 5442 RT 48 Palembang.