Rabu, 23 November 2011

Sulitnya mencari perawan

Survei Perilaku Seksual ( blogspot.com )
Perawan, sebah kata yang sangat sensitif bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Perawan merupakan lambang kehormatan bagi seorang wanita yang tidak pernah menyerahkan tubuhnya kepada lelaki yang bukan suami tercintanya. Jika ada tidak percaya bahwa kalimat tersebut sangat sensitif, coba anda bilang kepada wanita yang anda temui bahwa dia tidak perawan, maka anda akan mendapatkan tamparan dan mungkin dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Tetapi sayang, pada saat ini banyak sekali wanita yang sudah tidak lagi menjaga keperawanannya. Perawan berdasarkan definisi yang ada merupakan seorang wanita muda atau seorang wanita dewasa yang belum mempunyai suami atau di beberapa kebudayaan merujuk pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seksual atau senggama dengan seorang pria. Istilah yang lain untuk ini adalah wadat dan selibat. Secara umum, perawan juga direlasikan dengan kesucian. Untuk pria yang belum pernah melakukan senggama disebut perjaka atau jejaka. Sedangkan menurut saya, perawan merupakan sebuah keadaan dimana sang wanita menjaga tubuhnya dengan baik agar tidak dipegang, dicium, diraba, dan tidak berhubungan seksual dengan lelaki yang bukan suaminya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Komisi Nasional Anak, didapatkan data yang cukup memprihatinkan selama tahun 2007. Survei tersebut diambil dari 4.500 responden anak-anak di 12 kota besar di Indonesia dengan hasil yaitu sebanyak 62,7% remaja yang disurvei sudah tidak perawan, 21,2% remaja putri di tingkat sekolah menengah atas, pernah aborsi, dan 97 persen remaja Indonesia yang disurvei tersebut pernah menonton tayangan pornografi.

Mungkin, ada sebagian orang yang tidak percaya dengan hasil survei ini. Tetapi saya sangat mempercayi survei tersebut. Selain Komisi Nasional Anak adalah lembaga Independen, alasan-alasan lain yang mendorong saya untuk mempercayai survei tersebut sangatlah banyak. Contohnya adalah betapa sering ktia dengar dan baca informasi yang mengatakan bahwa saat ini sudah sangat banyak muda-mudi yang berhubungan seksual dan kemudian dibuat menjadi video. Selain alasan tersebut, alasan lain adalah betapa banyaknya pada saat ini pasangan yang menikah ketika mereka telah hamil dahuluan. Tentunya, kejadian ini cukup untuk menjadi alasan untuk mempercayai survei tersebut.

Sungguh tidak pantas bagi kita untuk menghakimi dan menyesali mengapa itu terjadi. Hal yang harus kita lakukan adalah mencari penyebab dari itu semua dan tidak membiarkan hal tersebut kembali terjadi.

Secara pribadi, saya mengambil kesimpulan bahwa penyebabnya adalah pacaran. Memang, pasti ada orang yang mengatakan bahwa mereka pacaran secara baik-baik dan tidak melakukan apa-apa ketika pacaran. Kita hargai pendapat mereka, tetapi sangat kecil kemungkinan kalau mereka tidak melakukan apa-apa ketika mereka pacaran.

Seorang lelaki yang sudah mengalami mimpi basah dan wanita yang sudah mengalami haid, pasti mempunyai nafsul seksual dan juga ketertarikan terhadap lawan jenis. Biasanya, nafsu seksual akan lebih bergairah ketika seorang lelaki dan seorang wanita berduaa. Jika sudah demikian, maka sangat besar kemungkinan akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Hal tersebut belum lagi ditambah dengan cara berpakaian seorang wanita yang membuat gairah semakin meningkat. Pada saat ini, sangat banyak wanita Indonesia yang memakai celana yang begitu pendek sehingga menampilkan pahanya yang mulus dan juga baju mereka yangketat sehingga memperlihat bentuk payudara mereka. Hal ini tentunya akan membuat getaran nafsu yang dimiliki oleh lelaki menjadi semakin bergemuruh dan sangat mungkin terjadinya ciuman, raba-meraba, atau bahkan sampai berhubungan seksual. Jika sudah seperti ini, maka sangat wanita tersebut tidak lebih baik dari seorang pelacur, bahkan lebih rendah dari seorang pelacur.

Seorang lelaki, ketika sudah menikmati keperawanan seorang wanita, maka ketika dia meninggalkan wanita tersebut, dia tidak merugi. Sedangkan seorang wanita, ketika sudah tidak perawan lagi, maka kerugian yang sangat besar yang akan dia dapatkan.

Mungkin banyak wanita yang tidak mau disalahkan. Tetapi berdasarkan obrolan santai yang saya lakukan dengan banyak lelaki dan banyak wanita, mereka memang sepakat bahwa pada posisi seperti ini, sang wanita yang salah. Mereka sepakat mengatakan bahwa lelaki adalah seorang kucing dan tubuh wanita adalah ikan sedangkan sang wanita tersebut adalah si pemilik ikan.

Seorang wanita yang memamerkan tubuhnya diibarakan sebagai pemilik ikan yang memberikan ikannya kepada sang kucing. Tentunya kucing merasa sangat senang mendapatkan kenikmatan yang gratis. Sang kucing tidak akan merasakan ketakutan untuk menikmati sang ikan dikarenakan sang pemilik ikan telah membiarkan dan bahkan memberikan dengan gratis kepada sang kucing.

Sekarang, pilihannya ada pada diri kalian wahai para wanita. Apakah kalian mau menjadi wanita yang tidak bernilai dengan cara memberikan tubuh kalian kepada seorang lelaki yang bukan merupakan suami yang sah bagi kalian? semua pilihan ada ditangan anda.

Seorang lelaki sangat mendambahakan seorang wanita yang perawan. Sang lelaki ingin agar anak-anaknya lahir dari rahim seorang wanita yang benar-benar baik agar bisa menghasilkan keturunan yang baik-baik sehingga bisa membentuk keluarga yang baik-baik sehingga nantinya akan menciptakan negara yang baik pula tentunya.

Jagalah keperawanan kalian dan serahkanlah keperawanan kalian kepada lelaki yang menikahi kalian. Sesungguhnya, lelaki yang PENGECUT adalah lelaki yang mengajak kalian untuk pacaran bertahun-tahun tetapi tidak menikahi kalian. Lelaki pemberani adalah lelaki yang hanya butuh waktu sebentar untuk mengetahui sifat awal kalian dan kemudian menikahi kalian dan ketika sudah menikah, menerima segala kelebihan dan kelemahan kalian serta mencintai kelebihan dan kelemahan yang kalian miliki.

Jangan sampai kalian salah memilih didalam kehidupan ini...

Senin, 21 November 2011

DPR cerminan rakyat Indonesia

Anggota DPR yang lagi ngantuk ( internet / solopos.com )
DPR, ketika kita membaca atau mendegar tiga suku kata ini, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah kekesalah, kemarahan, dan berbagai rasa emosi yang menunjukkan betapa tidak sukanya kita terhadap lembaga yang menjadi tempat rakyat menyalurkan aspirasinya melalui wakil rakyat yang telah dipilihnya.

Tidak salah memang, jika kita melihat kelakukan para oknum anggota DPR pada saat ini. Disaat rakyat yang diwakilinya masih kesusahaan, mereka berleha-leha dan bersenang-senang dalam kemewahan. Sungguh, sesuatu hal yang sangat bertolak belakang dengan apa yang dirasakan oleh rakyat yang diwakilinya.

Hal tersebut merupakan satu dari sekian banyak keburukan sebagian anggota DPR dimata rakyat. Selain bergaya hedonis atau bermewah-mewah, wakil rakyat kita sangat sering melakukan korupsi. Padahal, jika dilihat dari nilai penghasilan, seorang anggota DPR mendapatkan penghasilan yang boleh dibilang sangat cukup untuk menghidupi keluarganya. Tetapi entah mengapa, mereka masih suka melakukan korupsi. Entahlah.

Selain suka korupsi, banyak juga anggota DPR yang terlibat dalam skandal seksual. Mulai dari meliat pornografi, sampai melakukan perbuatan seksual dengan orang yang bukan istri atau suami mereka. Bahkan sempat beredar kabar bahwa para petugas kebersihan sering mendapatkan kondom yang telah selesai diruangan anggota DPR.
Sungguh sebuah sifat yang tidak baik jika dimiliki oleh pejabat yang turut mengelola Negara ini. Tetapi pernahkah terfikirkan oleh kita bahwa anggota DPR yang kita pilih tersebut, merupakan cerminan dari apa yang kita lakukan sebagai rakyat yang diwakilinya?

Coba kita lihat saja, kenyataannya di masyarakat sangat banyak orang yang bermewah-mewahan. Sementara tetangganya kemungkinan besar masih ada yang belum bisa makan. Jangankan mau memberikan uang atau makanan, sangat banyak sekali kenyataan bahwa orang kaya tidak mengetahui nama tetangga disebelah rumah mereka yang kebetulan tingkat ekonominya belum baik. Sungguh ironis memang. Mereka mengutuk tindakan anggota DPR, tetapi mereka sendiri lebih parah dari anggota DPR.

Selain itu, fakta dilapangan sangat banyak rakyat Indonesia yang suka menikmati pornografi dan juga melakukan perbuatan seksual dengan orang yang bukan merupakan pasangan sah mereka. Hal tersebut bisa kita liat dari betapa banyaknya peredaran gambar-gambar telanjang, cerita-cerita seks yang tercipta, dan juga film-film porno yang dibuat oleh orang Indonesia.

Tentunya sangat tidak adil rasanya kalau kita menghina para wakil rakyat, sementara diri kita tidak lebih baik dari mereka. Sudah sepantasnya kita berdiam diri dan berusaha untuk memperbaiki diri sehingga perbuatan kita tidak seperti perbuatan oknum anggota DPR tersebut. Sudah merusak nama baik sendiri, mereka juga merusak nama baik bangsa.

Kemudian, sebagai hukuman kepada orang yang melakukan perbuatan tersebut adalah dengan tidak memilihnya kembali sebagai wakil kita di DPR atau bahkan dengan cara tidak mendukung partai tempat dia berorganisasi. Kita bisa mencoba menyalurkan aspirasi yang kita miliki kepada anggota partai politik lain atau kepada partai politik yang tingkat perbuatan jeleknya lebih kecil.

Setelah kita memperbaiki diri dan kita memilih orang yang taat beribadah dan takut kepada Tuhan yang maha esa, maka harapan untuk menuju Indonesia yang adil, sejahtera, madani, dan bermartabat akan selalu ada. Walau memang, pasti aka nada satu atau dua orang anggota DPR yang akan khilaf. Tetapi hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena mereka hanya segelintir orang jelek ditengah ratusan orang baik.

Jadi, mari kita perbaiki diri sendiri dan memilih wakil rakyat dan pemerintah yang takut kepada Sang Pencipta agar tujuan para pendiri bangsa Indonesia bisa terwujud. Semoga saja….