Anggota DPR yang lagi ngantuk ( internet / solopos.com ) |
Tidak salah memang, jika kita melihat kelakukan para oknum anggota DPR pada saat ini. Disaat rakyat yang diwakilinya masih kesusahaan, mereka berleha-leha dan bersenang-senang dalam kemewahan. Sungguh, sesuatu hal yang sangat bertolak belakang dengan apa yang dirasakan oleh rakyat yang diwakilinya.
Hal tersebut merupakan satu dari sekian banyak keburukan sebagian anggota DPR dimata rakyat. Selain bergaya hedonis atau bermewah-mewah, wakil rakyat kita sangat sering melakukan korupsi. Padahal, jika dilihat dari nilai penghasilan, seorang anggota DPR mendapatkan penghasilan yang boleh dibilang sangat cukup untuk menghidupi keluarganya. Tetapi entah mengapa, mereka masih suka melakukan korupsi. Entahlah.
Selain suka korupsi, banyak juga anggota DPR yang terlibat dalam skandal seksual. Mulai dari meliat pornografi, sampai melakukan perbuatan seksual dengan orang yang bukan istri atau suami mereka. Bahkan sempat beredar kabar bahwa para petugas kebersihan sering mendapatkan kondom yang telah selesai diruangan anggota DPR.
Sungguh sebuah sifat yang tidak baik jika dimiliki oleh pejabat yang turut mengelola Negara ini. Tetapi pernahkah terfikirkan oleh kita bahwa anggota DPR yang kita pilih tersebut, merupakan cerminan dari apa yang kita lakukan sebagai rakyat yang diwakilinya?
Coba kita lihat saja, kenyataannya di masyarakat sangat banyak orang yang bermewah-mewahan. Sementara tetangganya kemungkinan besar masih ada yang belum bisa makan. Jangankan mau memberikan uang atau makanan, sangat banyak sekali kenyataan bahwa orang kaya tidak mengetahui nama tetangga disebelah rumah mereka yang kebetulan tingkat ekonominya belum baik. Sungguh ironis memang. Mereka mengutuk tindakan anggota DPR, tetapi mereka sendiri lebih parah dari anggota DPR.
Selain itu, fakta dilapangan sangat banyak rakyat Indonesia yang suka menikmati pornografi dan juga melakukan perbuatan seksual dengan orang yang bukan merupakan pasangan sah mereka. Hal tersebut bisa kita liat dari betapa banyaknya peredaran gambar-gambar telanjang, cerita-cerita seks yang tercipta, dan juga film-film porno yang dibuat oleh orang Indonesia.
Tentunya sangat tidak adil rasanya kalau kita menghina para wakil rakyat, sementara diri kita tidak lebih baik dari mereka. Sudah sepantasnya kita berdiam diri dan berusaha untuk memperbaiki diri sehingga perbuatan kita tidak seperti perbuatan oknum anggota DPR tersebut. Sudah merusak nama baik sendiri, mereka juga merusak nama baik bangsa.
Kemudian, sebagai hukuman kepada orang yang melakukan perbuatan tersebut adalah dengan tidak memilihnya kembali sebagai wakil kita di DPR atau bahkan dengan cara tidak mendukung partai tempat dia berorganisasi. Kita bisa mencoba menyalurkan aspirasi yang kita miliki kepada anggota partai politik lain atau kepada partai politik yang tingkat perbuatan jeleknya lebih kecil.
Setelah kita memperbaiki diri dan kita memilih orang yang taat beribadah dan takut kepada Tuhan yang maha esa, maka harapan untuk menuju Indonesia yang adil, sejahtera, madani, dan bermartabat akan selalu ada. Walau memang, pasti aka nada satu atau dua orang anggota DPR yang akan khilaf. Tetapi hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena mereka hanya segelintir orang jelek ditengah ratusan orang baik.
Jadi, mari kita perbaiki diri sendiri dan memilih wakil rakyat dan pemerintah yang takut kepada Sang Pencipta agar tujuan para pendiri bangsa Indonesia bisa terwujud. Semoga saja….